Sabtu, 28 September 2013

What Zen Thinks about Astonishia Story? (game) Spoiler review

Belakangan ini saya banyak review game Remake. Yang satu ini pantas untuk dibicarakan!


Astonishia Story adalah remake dari game korea buatan Sonnori yang di remake dan di publikasi oleh Ubisoft.  Well, belakangan ini saya banyak bicarakan soal remake-remake keren seperti Final Fantasy III, Star Ocean First Departure.  Apa ini juga salah satu yang bagus?

Saya beri tahu sekali lagi, ini adalah SPOILER REVIEW. because I not give a shit about this game!  Astonishia Story adalah game yang seharusnya tidak di remake dan ga pernah di rilis luar Korea, tetap saja di Korea. 

Kita bicarakan grafis dulu.

It's 16 bits.  Yeah, bahkan saya merasa game ini tidak sebanding grafisnya dengan Final Fantasy VI atau game-game keren di era Super Nintendo.


Saya bahkan merasa game-game RPG maker punya grafis jauh lebih halus dari ini.  Bukankah ini remake, come on, do something more. Ini kan PSP, seharusnya lakukan sesuatu yang membuat game itu jadi lebih baik.  Coba lihat perbandingan Final Fantasy IV di SNES dan Final Fantasy IV di PSP!

Perbedaan antara FF IV Original dan Remake
That's is the real remake. Dimana developer melakukan perubahan begitu banyak dari gamenya terutama dari segi grafis dan konten. Tidak seperti game ini, saya bahkan tidak bisa melihat beda antara original version dan remake version.  Mungkin kita sebut aja ini re-release dibanding remake.

Gameplay dari game ini sebenarnya cukup asik, yaitu turnbased Strategi RPG.


Tapi tidak seperti TBS kebanyakan, game ini seperti Rhapsody, yaitu game dengan strategi tapi tetap pakai Random Encounter.  Jika kamu di dalam dungeon, maka kamu akan hadapi Random encounter, tapi jika di luar, maka tidak akan ada random encounter karena kamu bisa melihat musuh dan hanya battle jika kau menyentuhnya.

Di sini aku benar-benar bingung, kenapa tidak bisa melakukan hal yang sama di dalam dungeon.  jika di outworld bisa bikin no random encounter, kenapa di dungeon ada? Ayolah konsisten sedikit!

Namun, saat di dalam battle. jujur saja gameplay terkesan statik dan tidak ada tantangan sama sekali, terutama selama kau memiliki mage yang bisa mengeluarkan magic super.  Magic bener-bener overpowered, itu membuatmu terus gunakan magic dan magic terus-menerus.  Terutama selama Rendalf masih hidup (ini Gandalf versi Astonishia Story) dia punya magic yang luar biasa.

Boss-boss dalam battle tidak ada yang epik.  Kamu nyaris tidak pernah kesulitan melawan boss. Bahkan saat kamu tidak punya comrade. Musuh langsung mendekatimu dan menyerangmu tanpa mikir sama sekali. Mereka hanya pergi menjauh saat HP mereka sedikit.  Hanya ada satu minion yang cukup mengganggu adalah Skeleton Soldier karena mereka tidak mempan skill dan magic, sisanya kamu bisa bunuh dengan mudah.

game ini pun tidak konsisten dengan damage.  Kamu bisa memakai satu jurus kepada musuh yang sama tipe dan sama level dan mereka punya damage  variatif dan berbeda jauh. satunya bisa mencapai 110 damage, satunya bisa hanya kena 70 damage. WTH!  Lebih lagi, kamu selalu dibuat sebagai tim yang menang, kamu selalu bisa ngalahkan semua boss yang ada membuat mereka lari.  Yeah, good guy always win.

Bagaimana dengan story?

This game have really horrible story!

Kisah dimulai dari Lloyd seorang Knight yang disuruh untuk mengawal sebuah Wand of Kinan ke suatu tempat yang sampai akhir kisah ga pernah dimunculkan.  Lloyd dan seniornya dijebak oleh Francis di sebuah hutan dan membuat seluruh tim pengantar mati kecuali Lloyd.  Lloyd tidak kembali ke kerajaannya untuk melaporkan penyerangan, tapi dia justru pergi sendirian untuk mencari Wand of Kinan tersebut.  Lucunya, semua hal yang terjadi di dalam game, seperti sebuah kota dihancurkan, segala macam yang terjadi karena pencarian Wand of Kinan tidak ada respons sedikitpun dari pihak kerajaan Lloyd, apa mereka tuli? Apa tidak ada semacam berita atau kabar-kabar nyampe ke sana?  Aku rasa orang-orang seharusnya melihat mayat-mayat di hutan sebelah tempat pembantaian terjadi lalu melaporkannya ke kerajaan.  Yah kerajaan itu ga pernah disebut dan ga pernah muncul lagi sampai credit!

Selama Perjalanan dia bertemu dengan Ylenne si penyihir muda, Rendalf si Drawf Mercant, Rodoug si Monk, Lezail si Penyihir tua, Jenas si Elf pemanah, dan Akra si Face Hell Turn girl. Sisanya adalah karakter yang tidak terlalu penting.

Kisah dalam game ini adalah salah satu game dengan kisah paling tertebak. Dimana sang hero melakukan perjalanan dan ternyata terjebak di dalam plot world domination.Kamu akan menebak setiap plot yang terjadi.  Sangat jarang ada namanya emotional content. 

Setiap karakter yang ikut denganmu punya nasib yang sama. Kampung halaman mereka dihancurkan oleh musuh. Tidak ada satupun dari karakter lain yang kampung halamannya tidak diserang.  Mayoritas alasan mereka ikut denganmu karena mereka pengen ikut saja. Tidak ada motif yang khusus.

Karakternya pun sangat klise dan stereotype.  Tidak ada yang memorable dan bahkan sangat mudah kau lupakan.  Kecuali si Akra, dia adalah best character in this game, bahkan dia punya chemistry romance dengan rodoug yang cukup sweet, this girl is best character in the game and this game kill her!

WTF!

Dia adalah karakter yang mengalami perubahan, belajar dari kesalahan dan mulai menjadi baik.  Tidak seperti Lloyd. Karakter ini benar-benar tidak punya sesuatu yang spesial. Saat kau memainkan game di mana karakter utama tidak mengalami pendewasaan, tidak mengalami perubahan sikap dan pandangan hidup, maka karakter itu bagi saya jelek.  Ingat bukan bagaimana karakter Luke, dari Douchebag menjadi hero sejati, dia pelan-pelan belajar dan ikatan dia sama karakter lain terbangun dengan baik.  Tidak untuk Lloyd, dia tidak peduli sama karakter lain.  Aku sempat melihat dia mulai menyadari sikapnya dan mencoba berubah, sayangnya di ending dia ga melakukan itu sama sekali.

Tidak ada twist yang benar-benar menarik sepanjang cerita, kamu bakal tahu semua yang bakal terjadi dari awal sampai akhir.  Ada beberapa adegan emosional yang terjadi di game, lebih parahnya lagi itu semua terjadi di dalam keadaan yang sama, saat sebuah desa dihancurkan. 

Villain di game ini pun tidak punya motif besar dan alasan kuat untuk melakukan world domination selain karena mau jadi yang terkuat dan menguasai power of god. Not interesting at all! 

Setelah Final Boss, game berakhir begitu saja.  Epilog tidak memuaskan, kamu cuma melihat setiap karakter pulang ke tempat asal mereka dan yang paling mengecewakan adalah si Lloyd! Lloyd memikirkan untuk mencari Wand of Kinan lebih dulu dari pada mengecek temannya yang sekarat akibat melawan final boss. Setelah dia dapat Wand of Kinan, dia pulang begitu saja tanpa mengucapkan salam perpisahan dengan teman-temannya.  Itu menyatakan tidak ada ikatan persahabatan berarti di sini.  Seolah mereka bersama cuma sekedar buat mengalahkan sang villain, tidak ada hal lain!

Game ini juga punya masalah parah dalam translasi.  Banyak translasi yang membuatmu bingung, bahkan ada joke-joke korea yang tidak tersampaikan dengan baik.  Ada bahkan NPC yang mengucapkan, "I wanna check my computer and browsing internet!"  Are you kidding? Tidak ada listrik dan internet di zaman medieval, Dude!

Plot di game ini sangat straight ahead, tidak ada sidequest, tidak ada tambahan apa-apa. Kamu hanya ikuti kemana game membawamu.Tidak ada eksploring. Saat kamu mau mencoba eksploring, karakter di dalam game akan mengatakan kau tidak boleh ke sana dan harus kembali ke tempat dimana plot seharusnya membawamu!

Sudah saatnya untuk Final Verdict. Astonishia Story saya berikan 3/10 This remake suppose to be not exist.  jangan berpikir untuk memainkannya, walau game ini hanya sebesar 20 MB.  Lebih baik kalian main Crimson Gem Saga, sekuel dari game ini dan ditangani oleh Atlus.

Jika kalian sudah terlanjur mainin, komen di bawah dan dengarkan apa yang dikatakan Yui di samping =>

Terima kasih sudah membaca review ini sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.





Senin, 23 September 2013

What Zen Thinks about Buku Pintar Cewek Juara? (Buku Motivasi)

There's a lot Motivation books outhere. But this one is special for me because I got from the writer directly. Zivanna Letisha Siregar.


Buku Pintar Cewek Juara
Ditulis oleh Zivanna Letisha Siregar
Editor : Patresia Kirnandita
Penata Letak : Gita Ramayudha
Desain Sampul : Levina Lesmana
Ilustrasi isi : Oktarina Lukitasari

Hei, kenapa saya yang cowok mau mikirin buku dengan cover pink dan bahkan dengan jelas-jelasnya terpampang itu adalah buku cewek dari judulnya.

Bermula saat seminar bedah buku di UNIBA, kami kedatangan seorang tamu istimewa yaitu sang penulis sendiri, Mbak Zizi (panggilan Zivanna Letisha) Putri Indonesia tahun 2008 dan Miss Universe Favorite tahun 2009.  Whaw, rasanya pengalaman yang menakjubkan bisa bertemu langsung, lebih-lebih lagi saya beruntung karena bisa langsung mendapatkan tanda tangannya. :D

Buku ini adalah sebuah buku motivasi untuk cewek khususnya, tapi sebagai cowok saya tetap merasa buku ini juga memberikan banyak hal untuk saya.  Motivasi-motivasi yang ada di dalamnya bisa diterima oleh siapa saja tidak terbatas pada gender tertentu.

Format yang digunakan dalam buku ini adalah pink, mayoritas warna yang ada di novel ini adalah pink.  Ilustrasi di dalamnya pun terkesan cute yang menggambarkan bagaimana kisah hidup sang Zizi.  Zizi menceritakan bagaimana dirinya sebelum menjadi seorang Miss Indonesia, bagaimana dia melalui masa-masa tersebut, namun setiap cerita itu, buku ini lebih fokus bagaimana Mbak Zizi memberikan motivasi bagi pembaca bagaimana meraih impian.

Buku ini banyak kuisioner yang bisa diisi pembaca.


Buku ini mengajak pembaca untuk berani berkompetisi itulah intinya.  Bagaimana membangun movitasi, mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi, membuat daftar keinginan untuk membuat pembaca berusaha untuk mengejar apa yang diinginkan.  Bagaimana menghadapi pujian, bagaimana menghadapi kritik, berinteraksi dengan orang lain, bagaimana menyikapi teman dan lawan. Begitu banyak hal di buku ini yang menarik untuk di baca.

Buku ini juga mengajarkan bahwa saat mengejar apa yang kita inginkan, menikmati perjalanan hidup.  Sebab, jika dinikmati maka lebih banyak pengalaman yang didapatkan dan lebih berwarna.

Tampilan buku yang ramah, bahasa yang menarik, layout yang nyaman dilihat, fitur-fitur yang membuat pembaca terasa diajak untuk ikut di dalam buku, ilustrasi yang imut (thanks to Oktarina Lukitasari), buku ini juga bahkan di endorser oleh salah satu Miss Universe.  Seolah saat membaca ini, pembaca akan merasa bahwa Mbak Zivanna ada di samping pembaca dan memberikan motivasi secara langsung bagaimana mencapai hal-hal besar dalam hidup.

Tidak sekedar mencapai cita-cita loh yang harus diutamakan dari buku ini untuk dicapai,  tapi mempertahankan diri setelah cita-cita itu tercapai juga tidak kalah penting.  Sebab, tidak ada kepastian bahwa cita-cita itu bertahan, justru godaan-godaan banyak terjadi di masa-masa kejayaan kita tersebut. Itulah yang amat menarik dari buku ini tidak sekedar kejar cita-cita.

Karena itu bagi siapapun yang masih bingung bagaimana menejemen dalam mencapai cita-cita, motivasi, apa saja yang perlu dipersiapkan, sikap yang sebaiknya dilakukan setelah mencapainya.  Karena itu saya amat rekomendasi buku ini.

Siapa tahu setelah baca-baca buku ini, lalu kalian isi kuisionernya.  Setelah beberapa tahun, kalian buka lagi dan lihat apa saja yang kalian sudah capai, tidak ada yang lebih memuaskan melihat apa yang kalian tulis di kuisioner buku ini tercapai dalam kehidupan kalian.

Saya tidak akan beri Verdict untuk novel ini, karena ini bukan novel, cerpen, atau karya yang bisa saya komentari sepenuhnya.

Jadi apa kalian sudah pernah baca buku ini, jika sudah lakukan saja yang disuruh Yui di samping =>

Terima kasih sudah membaca review ini, sampai jumpa sampai saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.

Sabtu, 14 September 2013

What Zen Thinks about Final Fantasy III DS? (Games)

Tidak salah kalau banyak yang bilang Final Fantasy III adalah Final Fantasy tersulit.



Square Enix memutuskan untuk membuat remake Final Fantasy III DS dari Final Fantasy III dengan menampilkan 3D graphik dan wifi sistem. Karakter di dalam FMV sangat memukau seperti game dengan kualitas PS2.


Walaupun di dalam game karakter tetaplah berkualitas PS1.  Namun, Hei, ini bukan Sprite.  Tapi bener-bener 3D, kan?


Sementara grafis pada game aslinya seperti ini.


Kisah dimulai saat Luneth (jujur saja dia mengingatkanku pada Lenneth dari Valkyrie Profile, bahkan mereka punya rambut silver yang sama.  Luneth, jangan-jangan dia putranya Lenneth?) yang terdampar di sebuah gua dan berusaha untuk keluar dari sana.  Di gua tersebut dia mendengar kristal bicara padanya dan mengatakan dirinya terpilih sebagai Warriors of Light.  Sepanjang perjalanan dia bertemu dengan teman-temannya yaitu Arc, Refia dan Ingus... (saya ganti nama dia jadi Diaz karena saya merasa disturbing) Mereka mendapat tugas mencari empat kristal elemen.

Sampai di sini kalian pasti merasakannya, yups jika kalian pernah main Final Fantasy I, game ini punya plot yang mirip-mirip tapi dengan character development yang sangat bagus, job lebih banyak dan... tingkat kesulitan yang super ekstrim.  Yang lebih menarik lagi, di game ini kamu bisa membawa NPC dalam escort mission tentunya dan mereka ga useless.

Saat bertarung dengan monster, NPC akan membantumu dengan serangan atau spell mereka.  Lebih lagi banyak adegan yang penuh emosional melibatkan NPC yang ikut bersamamu.


NPC pun memberikan informasi jika kamu bertanya padanya untuk mengetahui kamu harus kemana selanjutnya.


Desain kota sangat menarik dan punya ciri khas. walau beberapa saja, tidak semua.  Ada kota yang dipenuhi Bard, Geomancer, bahkan Dark Knight. (bukan batman).

Storage tertata dengan rapi.  bahkan bisa di sort alias pengatur otomatis hingga mempermudah gamer mencari item yang mereka butuhkan. Bahkan ada Storage sistem dimana kamu bisa simpan barang-barangmu.  Tidak seperti FF II Di PS 1... I hate that game!

Karakter Development di game ini sangat menarik.  setiap karakter punya sifat masing-masing dan mereka punya keunikan dalam berinteraksi.  Sayangnya keempat karakter ini tidak punya ciri khas khusus dalam bertarung. Mereka sama tergantung job yang kau pilih.  Tidak ada speciality dari mereka, semua sama.

Game ini terkenal dengan sistem job-nya yang benar-benar variatif ada lebih dari dua puluh jenis job. Setiap job punya sistem equipment, skills, magic dan level masing-masing.  Yups, karaktermu punya level dan job juga punya level masing-masing job.  Setiap karakter juga jobnya punya level masing-masing. Jika Luneth level Job untuk Dark Knightnya 42, maka Arc punya job yang sama, tapi levelnya berbeda.  Hal tersebut membuatmu tetap ingin dan terus grinding.

Mengejutkannya setiap job punya hadiah khusus jika kamu bisa buat level mereka 99 setelah melakukan semacam sidequest.


Pemilihan Job sangat memengaruhi bagaimana caramu melewati semua rintangan yang ada. Salah pilih job punya efek yaitu kekalahan di dalam battle.  Asiknya tidak seperti FF 1, dimana job yang kamu pilih adalah permanen, di game ini kamu bisa seenaknya mengganti dari job satu ke job yang lain sesuai kebutuhan.

Sekarang kita bicarakan tingkat kesulitan di game ini.  Mari saya sebutkan hal-hal yang menjadi tantanganmu di dalam game ini, Kamu tidak bisa save di dalam dungeon.  Satu-satunya cara untuk save adalah di world map, so setiap mau masuk dungeon pastikan kalau kalian siap dan save terlebih dahulu, Phoenix Down tidak bisa dibeli, jadi jika karaktermu mati, untuk menghidupkan dari magic, Phoenix down, atau revival Spring.  Beberapa dungeon punya random encounter yang menakutkan.  Bahkan ada random encounter yang membuatmu harus melawan King Behemoth.  Yeah, I'm not kidding. King Behemoth is not boss, but is random encounter enemy.


Bahkan ada boss yang bisa membunuhmu dalam satu turn saat baru saja memulai pertarungan.


Tidak ada yang lebih menyakitkan saat main game ini dan melewati dungeon yang panjang dan mati pas lawan boss, seperti saat saya kena Zantetsuken :'(, tidak cuma itu bahkan musuh-musuh biasa bisa membunuhmu dalam satu turn, so setiap kali masuk dungeon pastikan level kalian mencukupi dan siapkan diri sebaik-baiknya, karena game ini bener-bener memaksa gamer untuk grinding sampe sinting.  Ditambah lagi MP-mu tidak bisa terisi, tidak ada Ether atau semacamnya yang bisa mengisi MP-mu, jika kamu masuk ke dungeon, gunakan MP dengan bijak! game ini punya banyak jalan rahasia yang bisa dilewati dan tentu saja tidak kelihatan seperti gambar di bawah ini.

It's not glicth or bugs it secret passage

Clue di dalam game ini cukup kriptik.  kadang kamu disuruh ke suatu tempat tanpa diberi tahu arahnya ada dimana.  Namun tidak sekriptik di FF 1 atau 2.

Gameplay-nya klasik, dongeon yang unik dan menantang (amat menantang) bahkan kamu bisa terkena damage karena dungeonnya bukan karena musuh di dalamnya.



Game ini pun memberikan sebuah kesempatan untuk memiliki full health alias 9999 HP tanpa cheat.  Yaitu dengan menggunakan Black Belt.


Saya jujur itu bukan cheat.  Tapi karena saya pakai Black Belt dan grinding sampe karakter level 99.  Job lain tidak bisa mendapatkan HP seperti itu.

Saya pernah bilang dulu bahwa Monk di FF 1 adalah worst job in there.  Tapi, pas saya pakai di FF III, saya menyukainya.  Sangat menyukai Monk di sini, dengan tangan kosong tanpa diberi senjata pun, serangan mereka bisa lebih tinggi dari Job lain.  Di game ini punya banyak Job dengan keunikan masing-masing, ada yang senjatanya sebuah Harpa, ada yang pakai bel. Begitu banyak variasi.

Tidak lupa soundtrack di game ini sangat luar biasa dari sang maestro Nobuo Uematsu.  Setiap kota punya tone-nya sendiri-sendiri dan tidak lupa, bagi saya best music ada di Eureka.  Sangat terasa tensi dari musik itu membuat gamer merasa blood boiling.

Final Fantasy III DS punya grafik 3D, punya kick ass soundtrack, karakter yang lovable.  Jujur saja saya suka sekali sama Refia, story  yang terkesan klasik tapi asik untuk diikuti, job yang variatif dan tantangan yang sangat sulit untuk mayoritas game.  Sayangnya Karakter Villain tidak terlalu terekspos di game ini.

Sudah saatnya saya berikan Final Verdict, Final Fantasy III DS saya berikan 8/10. Walau saya merasakan begitu sulitnya game ini, tapi bukan tipe game yang membuat saya ingin berhenti main seperti FF II.  So jika kalian tertarik dengan 3D graphic, mainkan versi DS, jika tertarik dengan versi Sprite namun dengan kualitas gambar lebih bagus mainkan versi PSP.

Jadi apa kalian sudah memainkan FF III, komen tentang pendapat kalian dan Job apa favorit kalian. Saya pribadi suka dengan Dragoon karena job itu yang bikin saya menang melawan si pemilik Zantetsuken.

Oke terima kasih sudah membaca review ini dan jangan lupa dengar apa yang dikatakan Yui di samping, sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.




Jumat, 13 September 2013

What Zen Thinks about Phoenix Wright : Ace Attorney (The Movie)?

Mari kita bicarakan salah satu Movie yang diadaptasikan dari sebuah game. But, this one is really need to talking about.


Phoenix Wrigth : Ace Attorney
Movie ini disutradarai oleh Takashi Miike, ditulis oleh Takeharu Sakurai dan Sachiko Oguchi.  Diperankan oleh Hiroki Narimiya, Mirei Kiritani, Takumi Saito.

Movie ini berdasarkan game dengan judul yang sama yang terkenal di platform Nintendo DS.  Game ini fokus pada saat sidang dimana player menentukan gerakan dan pernyataan yang dilakukan oleh Phoenix Wright.

Terus bagaimana dengan movie-nya?  Mari kita mulai dari karakter yang ada.  Karakter di dalam movie ini sangat sesuai dengan yang ada di dalam game.  Tidak cuma penampilan mereka.  Sifat dan bagaimana cara mereka bicara pun sesuai dengan di dalam game.

Hiroki Narimiya berperan amat sempurna sebagai Phoenix di dalam movie ini.


Bagaimana cara dia berbicara, dialog-dialog yang dia ucapkan sangat sesuai dengan karakter Phoenix di dalam game itu sendiri.  Semua pemain game Phoenix Wright sangat tahu bahwa Phoenix adalah seorang pengacara kocak yang sering melakukan tindakan tidak terduga sepanjang sidang dan yap, Hiroki Narimiya menjadi Phoenix Wright yang semua gamer inginkan.  Di dalam movie ini Phoenix dipanggil Naruhodo.

Tidak lupa rival dari Phoenix Wright sekaligus sahabatnya Miles  Edgewood(Mitsurugi Reiji) yang diperankan oleh  Takumi Saito.


Dia luar biasa di dalam movie ini.  Karakternya yang angkuh, sombong, namun dia tetap berusaha menunjukkan sportifitas selama pengadilan.  Dia sering bertarung melawan Phoenix Wright dan tetap respek satu sama lain.

Karakter-karakter lain seperti Mia, hakim, semua karakter di movie ini, looks like in the game, act like in the game.

Plot utama dari movie ini adalah memecahkan kasus di dalam sidang.  Movie ini 80% adegannya diambil di pengadilan.  Namun, setiap sidang yang diselenggarakan di movie ini tensinya tinggi dan penuh debaran-debaran.  Lebih-lebih lagi di dalam pengadilan mereka menggunakan semacam teknologi yang membuat layar hologram muncul dan menunjukkan bukti-bukti dan segala hal yang dibutuhkan sepanjang pengadilan.  That's really cool indeed.

Movie ini bahkan tidak banyak memberimu waktu bernafas, karena tidak begitu lama maka dari satu sidang, lalu sidang lain, ke sidang lain lagi.  Semua drama, semua kasus, semua bukti dan analisis di lakukan di meja hijau.  Penuh twist dan membuat saya sebagai penonton ikut bertepuk tangan saat sidang bisa selesai.

Walau demikian saya harus mengatakan betapa cheesy-nya movie yang satu ini.  Dialog penuh dengan keju khas anime.  But, I can bear with it. because that is the game feels like. Jika kalian memainkan game-nya pasti kalian benar-benar merasakan atmosfer yang sama.  Saat Phoenix mulai kehilangan semangat, ada kejadian-kejadian absurd yang benar-benar diluar nalar, but, that is the funny and silly moment in this movie.  Salah satunya adalah saat orang-orang di dalam pengadilan jatuh tiba-tiba saat mendengar penyataan konyol dari Phoenix Wright. It's so mangaish but that is what you want right?

Villain di movie ini juga luar biasa dan mengejutkan. I just want you to take a guess who the villain is.

Saya pribadi tidak pernah memainkan Phoenix Wright, saya hanya melihat orang yang memainkan gamenya, namun saya paham atmosfer yang ada di dalam game tersebut.  Karena itu Final Verdict dari Phoenix Wright : Ace Attorney adalah 9/10 It's amazing Movie alias Must Watch movie!

Jika kalian tertarik menontonnya Saya berikan link-nya di bawah.

http://www.youtube.com/watch?v=-_-ej_kxpm0&list=FLP4PaahFS7KHM5qW_ObAxdw&index=2

Jadi Phoenix Wright, apa kalian sudah pernah main game-nya atau sudah pernah menonton filmnya.  Jangan lupa dengar apa yang dikatakan Yui di samping =>

Terima kasih sudah membaca review ini dan sampai jumpa sampai saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.

Selasa, 03 September 2013

What Zen Thinks about Star Ocean : First Departure? (PSP Games)

One of the best remake here.  Star Ocean First Departure...


Star Ocean First Departure awalnya dipublikasi di Super Nintendo dan tidak dirilis keluar Jepang alias tidak mengalami translasi bahasa Inggris.  Namun di tahun 2008, Square Enix memutuskan melakukan Remake pada salah satu series terdepan Tri-Ace tersebut di PSP.

Star Ocean mengambil setting di planet Roak.  Menceritakan tentang Roddick, seorang penjaga keamanan Desa bersama dua sahabatnya Dorne dan Millie.  Di desa tersebut terkena sebuah penyakit menakutkan yang membuat orang membatu, bahkan Ayah Millie yang disebut tabib terbaik juga terkena penyakit tersebut.

Saat mencari penawar di Gunung, di sana mereka bertemu dengan Ronyx dan Ilia yang menjelaskan ada komplotan yang ingin membuat planet Roak membatu karena suatu alasan dan obat yang Roddick cari bukanlah penawarnya. Mereka pun mulai menguak misteri alasan kenapa penyakit tersebut ada dan bagaimana cara mencari obatnya.  Bahkan Dorne pun membatu akibat penyakit tersebut.

Itulah inti cerita dari ini.  Mengingat host dari virus tersebut ada 300 tahun lalu, game ini punya unsur time travel, sains fiksi, medieval kingdom, juga fantasi yang kental.

Mari kita bicarakan soal grafis.  grafis dalam game ini mengalami step up yang cukup signifikan dari versi Super Nintendo-nya yang terlihat seperti ini.


Di versi Remake menunjukan kualitas grafis PSP memang sudah lebih mutakhir.


Sebenarnya kalau diperhatikan.  Intinya grafisnya sama dengan kualitas Star Ocean : The Second Story di PS 1.  Namun game ini punya beberapa fitur tambahan, yaitu Voice acting dan FMV yang dimunculkan di beberapa adegan dalam cerita.  Saya sebenarnya agak merasa kalau saat di dalam kota atau di world map, karakter tidak terasa ada di sana.  ibarat kamu menaruh gambar karaktermu di dalam gambar lain.


Karakter tidak menyatu dengan background

Gameplay Star Ocean adalah salah satu pelopor Real Time JRPG sementara mayoritas JRPG adalah Turnbased game.  Star Ocean menyajikan dalam strategi, bahwa kamu tidak mengontrol semua karakter yang ada di arena satu per satu. Kamu hanya bisa mengontrol satu karakter, terserah yang mana.  sisanya, mereka bergerak sesuai komando yang kamu perintah.  Mau Healing, gunakan magic, gunakan Special Attack terus-terusan sampai kehabisan MP, mau menyerang secara terpisah.  Bagusnya AI di game ini berfungsi luar biasa.  Kamu bisa mengandalkan karakter lain bergerak tanpa perlu terlalu khawatir jika mereka salah melakukan aksi.  Walau tetap komando ada di tanganmu dan kamu bisa pakai karakter lain di tengah pertarungan jika diperlukan karena karakter lain tidak punya fungsi untuk menggunakan item jika tidak dikomando oleh player.

Gameplay seperti ini membuat player jadi aktif, tidak sekedar menekan tombol X dan D-Pad.  Bahkan jika kamu punya skill bagus, karaktermu bisa mengalahkan musuh yang lebih kuat.  Walau leveling up tetaplah sangat berpengaruh.

Star Ocean adalah game di mana kamu tidak serta merta mendapatkan weapon, armor, atau segala equipment berdasar treasure, monster drop, atau sidequest.  Karena mayoritas barang yang didapat dan dijual di shop adalah bahan dasar.  Yah, you have to take your time to do Item Creation.  Setiap karakter punya talent dan Skill level untuk meningkatkan presentasi berhasilnya item creation tersebut.


Hal random seperti ini adalah hal yang paling aku benci di dalam video game.  Random battle, Random Item Drop, Random Item Creation.  Lucunya di game ini, saya mau menghabiskan waktuku untuk melakukan item creation.  Alasannya,


  1. bahan dasarnya mudah diperoleh bahkan ada bahan dasar yang bisa dibuat. 
  2. Tidak terlalu sulit menemukan bahan dasar tersebut karena mayoritas dijual di toko dengan harga terjangkau.
  3. setiap karakter bisa dibagi tugas untuk melakukan item creation tergantung talent yang mereka miliki. Contoh, kalau ingin menggambar alias art.  Pilih karakter yang punya talent Design Sense, maka presentasi untuk keberhasilan item creation akan meningkat.
  4. Ada sesuatu yang bisa meningkatkan sampai 95% keberhasilan Item creation.  Yaitu menggunakan Orchestra.  Selama Orchestra berbunyi, item creation bisa lebih mudah untuk mendapat kesuksesan.
  5. Senjata, armor, dan segalanya di dalam game (tidak termasuk di Extra Dungeon) terbaik dihasilkan Item Creation.
  6. Item Creation bisa dilakukan di manapun dan kapanpun.
Karena itu saya menyukai Item Creation Sistem di Star Ocean sebelum Till The End of The Time dan seterusnya.

Soal tingkat kesulitan game ini punya tingkat kesulitan yang fair.  Item maksimal hanya bisa dibawa 20 per jenis.  Itu adalah jumlah yang amat kecil apa lagi jika kamu harus melakukan perjalanan di dungeon yang panjang dan no escape dungeon item or spells whatsoever.  No Escape dungon option and low limit supply, hum ini hal yang menyebalkan.  Tapi, dengan Bird food Item dan speciality familiar, hal ini bukan lagi masalah besar.  Familiar adalah sebuah skill yang memungkinkanmu untuk belanja di tengah dungeon.  Jadi, jika kamu kehabisan supply, cukup menggunakan Bird Food, burung datang dan kamu bisa beli supply lagi walau jenis itemnya terbatas.  Walau sebenarnya ada item Escape Dungeon tapi itu adalah item rahasia.

Game ini tidak punya fast Travel, jadi mayoritas kau habiskan dengan berjalan dan menghadapi Random Encounter along the way. Fast Travel hanya bisa didapatkan jika kamu merekrut Pericci.


Pericci menurut saya adalah karakter yang tidak bagus.  T'nique jauh lebih bagus darinya, tapi hanya dia yang bisa membuatmu punya Fast Travel. So, dia pilihan yang lebih bagus dari Welch aku rasa.

Special Art dan Symbology di dalam game ini sangat cool.  Setiap karakter punya serangan unik masing-masing.  Bahkan untuk nama Special Art yang sama, dieksekusi berbeda tergantung karakter tersebut.  Walau tetap saja symbology alias sihir dieksekusi sama.  Ada beberapa special art yang bisa diunlock jika mendapatkan komponen tertentu.



Let's Talk about character now.
Karakter di game ini selalu berhasil bikin aku dilema.  Alasannya, Karakter yang bisa kita punya maksimal ada delapan orang.  Ada empat karakter utama dan ada sembilan karakter opsional. Dengan kata lain, karakter opsional di sini hanya bisa dipilih empat, bahkan ada juga karakter yang tidak bisa kau miliki keduanya, kau pilih satu yang lain tidak akan pernah muncul.  Namun, karakter yang kau pilih biasanya justru menentukan alur plot di tengah cerita.

Game ini juga menyediakan fitur untuk membuat kamu lebih mengenal karakter-karakter tersebut di dalam Private Action yang bisa dilakukan di kota-kota yang ada.  Di sana ada event-event yang membuatmu lebih mengenal karakter bahkan memengaruhi kedekatan karakter di game ini.

Karena itu dalam hal character development di game ini sangat-sangat bagus dan pemain pun dibuat bisa mengenal setiap karakter lebih dalam.

Karakter favoritku dalam game ini adalah Ilia Silvestri,

Dia tidak cuma karakter yang asik sebagai karakter di game, tapi juga di dalam combat sistem. Dia bertarung menggunakan tangan kosong seperti layaknya sakura, Skill-nya amat menarik dan juga dependable, karakternya unik.  Dia suka minum-minuman.

Oh ya, bahkan ada karakter bernama T'nique.


Dia adalah Werewolf dan wajahnya familiar... mengingatkan aku pada...



Story game ini bisa dibilang klasik dan epik.  Twist-twist yang terjadi sepanjang cerita semua saling berkaitan satu sama lain.  Ikatan antar karakter pun terkesan kental karena chemistri yang terbangun amat menarik, terutama jika kamu mau melakukan private action.  Cuma, Final Boss rasanya agak kurang kaitannya dengan main plot, karena dia tahu-tahu saja jadi boss di akhir cerita bahkan tidak pernah muncul di tempat lain selain di akhir cerita.  Karena itu sangat mengecewakan kita tidak dibuat lebih mengenal karakter dari sisi Villain di dalam game.  One Side Character Development.

Game ini bahkan menipu karena menunjukkan game sudah ending dan ternyata masih belum.

Fitur di game ini mayoritas sudah saya sebut di atas.  Game ini juga punya replay ability yang tinggi, selain karena ada Extra Dungeon, juga pastinya kamu mau untuk mencoba kombinasi karakter yang berbeda. Saya sampai punya tiga save data dengan kombinasi karakter yang berbeda.

Baik, itulah Star Ocean dan tidak terasa sudah saatnya untuk memberikan Final Verdict.  Star Ocean : First Depature saya berikan 8/10 it's well made game.  Konsep yang unik, karakter yang menarik, sistem battle yang inovatif, crafting yang tidak menyebalkan, story yang epik.

So, jika kalian sudah memainkan game ini. Siapa saja kombinasi Rekruitment favorit kalian.  Saya merekrut, Ashlay, Ioshua, Erys, dan Perrici.  Aku rasa mereka tim yang keren.  Jadi aku bisa buat dua tim yang seimbang.  Boy Team : Roddick, Ashlay, Ioshua, Ronyx.  Girl Team : Ilia, Pericci, Erys, dan Millie.


Terima kasih sudah membaca review ini sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.