Minggu, 17 November 2013

What Zen Thinks about Crimson Gem Saga? (Game)

Kalian tahu kalau Crimson Gem Saga adalah Asthonishia Story 2...  Apa kalian mulai skeptis?


Crimson Gem Saga/Asthonishia Story 2/Garnet Chronicle

Diterbitkan oleh Atlus
Didevelop oleh IronNos
Platform di PSP

Jika kalian membaca review Asthonishia Story di postingan sebelumnya.  Wajar kalian skeptis sama game yang satu ini. Tapi, penerbitnya Atlus... seharusnya ini bagus bukan?

Crimson Gem Saga memulai cerita yang sama dengan Asthonishia Story 1.  Karakter utama Killian yang telat bangun saat terjadi upacara kelulusannya dari pelatihan paladin.  Dia selalu jadi runner up dari Gutterian.  Well, saya pribadi agak bingung.  Nama panjang Killian adalah Killian von Rohcoff, sementara nama Gutterian adalah Herbert von Gutterian.  Hum... well, not good first impression I think.

Kemudian Killian mendapat rekomendasi untuk menjadi seorang Paladin di salah satu perbatasan. Di jalan dia bertemu dengan Spinel yang mencuri dompetnya.  Saat mau melakukan peresmian, seorang Lelaki membuat satu batalion Paladin mati kecuali Killian yang diselamatkan Spinel.

Oke, looks soo familier, right?  Bukankah si Lloyd juga demikian.  Saat mau mengantar Sacred Wand, dia diserang, semua mati kecuali dirinya sendiri.  Setelah kejadian ini dia pun melakukan perjalanan bersama Spinel untuk menemukan Wicked Stone. That's the beginning Killian journey.

Well, that's not really good. Tapi, sekarnag adalah saat-saat menariknya.  perubahan pertama yang terlihat adalah dari TBS (turn based strategi) menjadi TBC (turn based combat) di Asthonishia story 1, game menjadi random battle dengan TBS.  Tapi di sini, sudah menjadi klasik TBC dengan beberapa inovasi menarik. 


Inovasi pertama adalah no random battle.  Yups, di Asthonishia Story kamu cuma no random battle jika di world Map, tapi di game ini di dungeon maupun di world map sama-sama no random battle.  Formasi di game ini tidak ada gunanya sebenarnya, walau karaktermu berada paling belakang, musuh bisa menyerangnya langsung tanpa magic.  Well, tidak seperti Valkyrie Profile yang dimana formasi memang punya peran besar di dalam combat.


Di sini hal yang sangat menarik untuk kita perhatikan dari game ini.  Dalam mayoritas game kadang kamu tidak bisa mengendalikan kamu ambush enemy atau kamu d-ambush oleh enemy. Di game ini kamu bisa. Jika kamu menyentuh musuh sebelum tanda seru muncul di kepala mereka...



Maka kamu akan dapat serangan duluan dan... benar-benar punya damage yang luar biasa. 


Tapi jangan sampai musuh ambush kamu mereka bisa membunuh satu party-mu.  Inilah tantangannya, musuh-musuh di game ini tergolong sulit, asiknya sih game ini mudah untuk level up.


Game ini bukanlah tipe dimana kamu harus level up untuk mendapatkan jurus-jurus.  Tidak, bukan begitu. untuk mendapatkan jurus-jurus kamu harus sering battle dan mendapatkan Skill Points dan gunakan itu untuk membuka Skill Tree.


Combat system-nya sebenarnya mengingatkan aku pada Atelier Iris, tapi lebih sempit. Di Atelier Iris, ada kartu-kartu kosong yang bisa di isi. Di sini semua terisi ally party or enemy party.  Skill-skill sangat banyak dan berbeda tergantung pada karakter masing-masing. 


Ini membuat gameplay menantang, menarik dan juga asik untuk menjaga gamer terhibur sepanjang game. bukan Sistem TBS yang tidak menantang sama sekali.  Musuh variatif dan juga unik. Ada yang tidak bisa dikalahkan magic tertentu, elemen tertentu, juga kadang tidak bisa dilukai dengan serangan fisik.


Musuh-Musuh yang paling nyebelin adalah yang bisa memberikan bad status pada karakter-karaktermu.  Confusion, Paralyze dan poison.  Tentu saja yang paling nyebelin adalah kalau kena Confusion, karena karaktermu bakal menyerang temannya sendiri. 

Di dalam combat, kamu bisa menggabungkan serangan dari dua karakter sampai empat karakter sekaligus.


Grafik dalam game ini sebenarnya bagus, setidaknya untuk standar 2D RPG.  lebih bagus dari Legend of Heroes setidaknya.  Terus Spinel di dalam battle boob-nya giggle mulu :v... yang paling bagus dari grafis dan animasi di game ini adalah saat karakter mati, mereka mati dengan epik.  senjata mereka jatuh dan pelan-pelan tubuhnya rubuh, seolah mati dengan heroik sekali.

Yang agak nyebelin di game ini adalah karakter saat berdialog tidak mengalami perubahan ekspresi.  Bagi saya pribadi jika tidak mengalami perubahan ekspresi kenapa harus portait karakternya sebesar setengah layar PSP?



Sekarang ke Story.  Well, I have to say story from this game is Great.  Awalnya kamu hanya harus mengumpulkan Wicked Stone, tapi di selingi dengan twist-twist menarik sepanjang cerita.  yes, ada yang melakukan Face Hell Turn seperti layaknya Akra di Asthonishia Story dan keadaan juga alasan terjadi Face Hell Turn pun tidak jauh beda sebenarnya.






Karakter development di dalam game ini saya harus akui sangat menarik.  Alasan-alasan kenapa mereka bersama juga believable. Kalian akan tahu alasannya nanti, lalu yang tentu saja paling baik dari seri sebelumnya adalah perubahan MC alias Killian sepanjang perjalanan.  Tidak seperti Lloyd yang tidak ada perubahan sama sekali yang terjadi di sepanjang cerita, di game ini Killian benar-benar menunjukkan kedewasaan ada suatu adegan di mana benar-benar menunjukkan bahwa perjalanan ini memengaruhi mental dan maturity Killian.



Sayangnya karakter development-nya walau bagus tapi kurang mendalam.  Banyak karakter-karakter di game ini selain si Killian kurang di eksplor lebih dalam.  Hingga menyimpan begitu banyak misteri.  Tidak lupa dengan Lahduk yang disebut Lurdurk di game ini (setiap saya ketik di Google jadinya Ludruk) yang sebenarnya adalah Rudoug di game sebelumnya.  Itu, monk yang suka sama Akra.  Awalnya saya agak ragu kalau Lahduk adalah Rudoug dari game sebelumnya.  Sampai saya sadar setiap kali memenangkan pertarungan Lahduk menarik bandananya dan menggegamnya erat sekali dengan wajah sedih.
 
Oh ya, game ini tidak di dub sepenuhnya Inggris, di dalam battle mereka masih menggunakan bahasa Jepang.  Bukan bahasa aslinya yaitu Korea.

Yups, Bandana itu adalah pemberiannya satu-satunya pada Akra sebelum Akra mati di game sebelumnya.  Even actually Akra is show up in this game with new name...



Bahkan si Akra jadi lebih cantik di sini, eh maksudku Archla.  Dia masih memakai ikat rambut pemberian Lahduk dulu.

Ada beberapa karakter di game sebelumnya yang mundul di game ini, seperti Lahduk tentunya, Archla dan Dryden.  Dia sempat bertarung dengan Lezail dan jadi salah satu epic scene di game sebelumnya.





beberapa hal yang agak mengganggu dari game ini adalah uang.  Yeup, uang adalah salah satu masalah besar di game ini. Karena item-item mahal harganya, terutama saat kamu update equipment.  Di game ini juga bisa membuatmu mati seketika jika terkena ambush bukan? Karena itu kamu butuh Scroll of rotation agar karaktermu revive otomatis dan harganya ga main-main.



Kadang-kadang ada Merchant di tempat-tempat yang tidak terduga seperti di tengah jembatan di world map, atau di tempat-tempat tidak tentu seperti di dalam sebuah dungeon.



Game ini juga pake sistem quest note. Dimana jika kamu mendapat Quest maka quest itu dicatat.  Well, untuk game yang linear seperti ini, sebenarnya tidak terlalu perlu, walaupun cukup membantu, at least jika kamu ga main game ini lama dan lupa apa yang harus kamu lakuin.  maka baca lagi Quest note-nya.


Masalah lain dari game ini adalah Ending.  Aku ga akan spoiler, tapi tidak seperti Asthonishia 1 yang saya ga berharap ada sekuel, untuk Crimson Gem Saga saya sangat-sangat berharap ada Sekuel karena endingnya amat sangat ga memuaskan. Ditambah game ini linear dan bisa ditamatkan ga lebih dari 30 jam.

Karena itu peningkatan yang dilakukan IronNos pada game-nya ini sangat baik.  That's why I Say This is Worth it, enjoy your time with it. Yeah walau game ini pake formula biasa, tapi dieksekusi baik dan punya story dengan twist yang menarik.

P.S Makna dari penilaian.



nilai 1-2 saya akan sebut This will torture your soul to the damn ini artinya apapun yang saya review adalah karya yang amat buruk dan jika kalian maksa buat mainin, nonton, atau baca akan merusak jiwa kalian.

Nilai 3-4 saya akan sebut Just forget about this and continue your life without it Ini adalah sebuah karya yang tidak pantas diingat dan sebaiknya lupakan karena tidak berarti alias buang-buang waktu untuk dilirik.

Nilai 5-6 Saya akan sebut It's good to time wasting artinya kalian bisa menikmati hal ini jika ga ada kerjaan, tidak ada tugas, hanya buat main-main dan tidak ditanggapi serius.


Nilai 7-8 Saya akan sebut This is worth it, Enjoy your time with it! Dengan kata lain karya ini pantas untuk kalian nikmati dan pantas kalian gunakan waktu kalian untuk merasakannya.


Nilai 9-9,5 Saya akan sebut You want through this again! Ini saya maksudkan bahwa karya ini pantas kalian baca lagi, nonton lagi, mainin lagi alias punya high replay value.  


Sekarang untuk nilai tertinggi 10 saya akan sebut AMAZEPIC (It's Amazing because it's Epic) ini jelas sebuah karya yang menurut saya benar-benar pantas kalian nikmati dan sangat memorable.  Dapat nilai 10 bukan berarti karya ini flawless.  Tapi, saya cuma menegaskan bagian hal keren dari karya ini jauh lebih banyak dibanding yang jeleknya/flaw-nya.  Ibarat 11 hal bagus dan 1 hal jelek. Seperti itu.





Terima kasih sudah membaca review ini, jangan lupa komen dan follow. 

Sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.


Selasa, 05 November 2013

What Zen Thinks about V for Vandetta?(Movie)



Remember remember the fifth of November
Gunpowder, treason and plot.
I see no reason why gunpowder, treason
Should ever be forgot...




 V For Vandetta
Film ini disutradarai oleh McTeigue.  Movie ini berdasarkan sebuah Grafik Novel dengan judul yang sama.  Film ini diperankan oleh Hugo Weaving, Natalie Portman, Stephen Rea, John Hurt.

Asal kalian tahu saja Movie ini adalah movie paling aku favoritkan, so maaf kalau saya bakal amat sangat subjektif untuk yang satu ini.  Saya baru saja membeli DVD Blu-Ray untuk movie ini.  That's because how much I love this movie.

V For Vandetta adalah kisah tentang kudeta terhadap negara Inggris di masa depan.  Di masa Depan Inggris menjadi sebuah negara amat sangat otoriter. Di sana bahkan tidak memperbolehkan seseorang keluar malam.  Saat itulah Evey Hammond (Natalie Portman) ingin berkunjung ke tempat pamannya dan dicegat oleh semacam kesatuan pengaman yang disebut fingerman.

Saat itulah kehidupan Evey Hammond berubah karena pertemuannya dengan sosok lelaki yang memakai topeng Guy Fawkes atau yang kita sebut Anonymous mask yang menyebut dirinya V.  Seorang teroris yang melakukan tindakannya demi melepas kekangan pemerintah otoriter di hari pada tanggal 5 November.

Karena itu bagi saya tidak ada waktu yang lebih tepat mereview movie ini selain hari ini.  Yeah, 5 November.

Film ini menceritakan tentang arti kebebasan rakyat dan hak rakyat tidak boleh dikekang penuh oleh pemerintah.  Nuansa film ini dark bahkan begitu banyak shot yang dilakukan dalam pencahayaan yang remang-remang membuat film ini sangat berkesan yang sesuai dengan genre-nya.

James McTeigue benar-benar tahu bagaimana cara menyutradarai film berbasis Grafik novel ini.  yah yah aku tahu banyak protes karena ceritanya sangat berbeda dengan di Grafik novelnya, but It's doesn't matter as long the movie not sucks.

Akting di film ini sungguh briliant.  Setiap aktor tidak ada yang saya lihat bermain mengecewakan.  V, Evey, Inspektur, Adam Sutler, Creedy, semuanya berperan dengan sangat baik dari awal sampai akhir.  Pengambilan gambar yang tidak statik, editing yang pas, tidak tergesa-gesa, pace-nya sangat pas.

Cerita dari movie ini terkesan berat, berhubungan intrik politik, senjata biologis, tentang kebebasan, juga revolusi besar.  Penggambaran tentang Inggris di masa ini benar-benar membuat siapapun orang luar tidak mau masuk ke sana.  Bayangkan saja di sebuah negara dimana kalian dikontrol habis-habisan, hanya ada satu stasiun TV, semua orang seperti dipenjara.

V yang diperankan oleh Hugo Weaving... yes, guy who cast Agent Smith From The Matrix sangat mengagumkan di film ini.  Dia memang tidak pernah membuka topengnya, tapi penonton tahu dia sedang sedih, sedang gusar, sedang suka cita.  Cara dia berbicara penuh dengan filosofis dan quote-quote yang sangat keren.  

Evey Hammond yang diperankan oleh Natalie Portman tidak kalah keren dari V.  Terutama adegan saat dia mengalami siksaan lahir batin.  Begitu ekspresif.

kedua karakter ini akan ada romantic interest dan dibalut dengan cara yang tidak biasa.  Adegan romantisme di movie ini bagi saya sangat epik.  No cheese dialog, tidak ada rayu-rayuan, tapi saya tetap merasakan bagaimana mereka berdua bisa saling cinta. *not like Luis Lane who just kiss Superman in Man of Stell, sorry I just can't bear that one.*

Karakter-karakter lain semua berperan baik.  Terutama Stephen Rea yang menjadi sang Inspektur, dia sebenarnya orang baik di dalam cerita ini, tapi tidak seperti V, dia terikat oleh pemerintah.  Aku sebenarnya berharap V dan Inspektur ini benar-benar bertemu dan bicara, apa bakal seintens si Keller dan Detektif Loki.

Movie ini punya twist yang tidak terduga, namun tidak banyak.  Hanya saja begitu membekas di hatiku.  Tentang pemahaman soal manusia, emosi, dan psikologis.  "Pemerintah seharusnya takut pada rakyatnya, bukan sebaliknya.:"  Point ini benar-benar ditekankan sepanjang cerita dan juga dijelaskan dengan cara yang epik.

Karena itu saya sangat rekomendasi kalian menonton movie ini, for me there's none any movies until now can really inspire me like this one.  

Of Course V For Vandetta is.... AMAZEPIC! 

Jadi V For Vandetta apa kalian sudah menontonnya apa pendapat kalian. Jangan lupa dengarkan apa yang dikatakan Yui di samping.

Terima kasih sudah membaca review ini dan sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu yang lain lagi.

*Saya tidak beri gambar karena saya tidak mau ada spoiler sama sekali dari movie ini.



Minggu, 03 November 2013

What Zen Thinks about SMT : Persona 1? (Games)

PERSONA!!!

*memanggil Ra Horakthi!

Shin Megami Tensei : Persona adalah game yang underated dan tidak terlalu populer.  Mungkin ini disebabkan oleh lokalisasi habis-habisan yang dilakukan di PS1 version.

Game ini dibuat oleh Atlus, disutradarai oleh Koji Okada. Pertama kali muncul di PS 1 pada tahun 1996 dan mengalami remake pada tahun 2009 di PSP.  

Apa saja yang mengalami kemajuan dari versi Remake ini?

Grafik jauh lebih halus dari PS 1 tentunya, bahkan game ini punya FMV yang sangat halus untuk dilihat, sangat berkesan 3D.

Translasi banyak mengalami perubahan. Di Persona 1, begitu banyak perubahan habis-habisan dari game.  Nama-nama spell yang dilokalisasikan, seperti Mediarama menjadi Heal All, lalu Mrs. Sakeo menjadi Mrs. Smith.  Perubahan paling tampak adalah perbedaan antara Mark di Persona Revelation dan SMT Persona 1 adalah penampilan Mark atau Masao.

Kiri Mark di SMT Persona 1, kanan Mark di Persona Revelation
Kisah Persona dimulai saat sekolompok anak-anak Sekolah sedang melakukan permainan.  Di mana permainan tersebut tanpa sengaja mentrigger Hidden Persona pada diri mereka masing-masing.  Hal ini dimulai karena pertemuan dengan Philemon, sosok misterius yang saya duga adalah master dari Persona.


Awalnya tidak terjadi apa-apa, mereka bahkan belum bisa memanggil persona mereka. Sampai saat MC dengan teman-temannya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk sahabat mereka Maki.  Suddenly all shit happen.

Tentunya setelah mendengar bahwa semenjak mereka menjenguk Maki, semua hal aneh terjadi tentu kalian tahu bahwa fokus konflik di game ini adalah Maki, bukan sang karakter utama.  Saya bahkan sampai bingung peran sang karakter utama di game ini sebenarnya apa?


Sekarang kita bicarakan tentang gameplay. SMT Persona 1 bagi saya cukup orisinil sebagai game JRPG.  Tidak heran series ini amat terkenal.  Namun, untuk Persona 1 masih sangat terpengaruh oleh serial SMT inti.  Salah satu yang bisa dilihat adalah game ini saat masuk ke dungeon atau masuk ke sebuah kota, maka akan masuk dalam mode POV.


Terdapat Mini map di bagian kiri dan di bagian kanan terdapat status dari HP dan SP karakter juga ada Moon Phase.  Moon Phase adalah sesuatu yang berpengaruh pada musuh-musuh di dungeon, cukup sulit untuk dijelaskan. Tanyakan pada Igor, oke!  Dengan menekan tombol Segi empat akan memunculkan map dari dungeon.



Dungeon di game ini adalah sebuah tantangan yang tidak semua orang bisa tahan karenanya.  Mayoritas dungeon panjang, mazelike, musuh-musuh yang sulit, juga kadang penuh puzzle dan kriptik.  Kalian tahu bahwa di tengah cerita saya putus asa dan akhirnya buka Walktrough karena saya berakhir di tempat yang sama berulang-ulang kali.

Setidaknya game ini masih punya mercy.  Karena penempatan Save poin yang cukup strategis bahkan bisa suspend game kapan saja.


Di dalam dungeon juga kadang kita bertemu dengan Irish yang membantu kalian jika butuh untuk recovery dengan uang yang cukup.



Battle Mode di game ini amat orisinil. Turn based, tapi di game ini formasi sangat menentukan bagaimana battle berlangsung.  Karena range serangan dari karakter berbeda tergantung spell, jenis senjata, gun, jenis magic dan semacamnya.


Karena itu formasi amat sangat berpengaruh di game ini.  Tidak seperti game lain di mana semua tempat karakter di dalam formasi battle terkesan sama dan tidak ada perbedaan, seperti Crimson Gem Saga.  Di sini, kalian harus benar-benar menyesuaikan formasi dengan bagaimana sistem karakter masing-masing.  

Setiap musuh punya karakter masing-masing tentunya.  Hal itu menyebabkan game ini bukanlah tipe game di mana kamu tinggal terus menekan attack button hingga random battle usai.  NO! you can't do that in this game.  Game ini sangat membutuhkan ketelitian dan juga kesabaran saat memainkannya.  Karena musuh-musuh bisa saja membuatmu mati dalam satu turn jika kalian menyerang sembarangan.  Terutama untuk musuh yang bisa repel, kalian serang pake spell terkuat, dia repel, karaktermu mati.  Karena itu sangat dianjurkan lakukan analyze sebelum bertarung.

Masalahnya data musuh tidak bisa muncul jika kalian tidak mengalahkannya satu kali.  saat pertama kali bertemu musuh, kalian harus ekstra hati-hati.  Namun jika kalian sudah tahu data musuh, terus malas mengatur serangan yang sama berulang-ulang.  It's okay, this game give nice feature for you.  Kalian bisa mengulang serangan yang sama, bisa melakukan setting serangan dengan cepat.


Salah satu spell yang paling berguna di awal sampai di pertengahan game adalah Megidorao.  Karena itu kalian butuh persona yang satu ini.



Salah satu yang jadi masalah di game ini adalah setiap karakter berbeda dalam mendapatkan EXP Point.  Ini semua tergantung bagaimana aksi karakter tersebut di dalam battle. Siapa yang paling banyak bertindak maka EXP-nya akan semakin banyak.  Jika itu belum cukup kalian punya dua tipe Level, Character Level dan Persona Level.  Character Level adalah level untuk status karakter kalian, sementara Persona Level adalah kemampuan atau batas level persona yang kalian bisa gunakan.  Jika persona itu levelnya lebih tinggi dari Persona Level kalian, dia tidak akan bisa digunakan. That's why grinding is something worth for this game.



Sekarang kita masuk ke bagian pembuatan Persona.  Persona 1 punya sistem cukup rumit untuk membuat persona.  Kalian butuh dua spell card yang kalian dapatkan dari Demon Contact random minion yang kalian temui sepanjang jalan.  Ini adalah sesuatu yang amat menganggu di dua Persona. Persona 1 dan 2 punya Demon Contact.  Di Persona 1 Demon Contact-nya lebih sederhana.  Namun, yang masalah kadang reaksi berubah, saat dia awalnya eager tahu-tau dia jadi angry.  Itu semua tergantung pilihan kalian karena itu saya sarankan untuk yang satu ini silahkan buka Persona wikia.


Jika kalian sudah mendapatkan spell card dari demon-demon tersebut. Batasnya hanya 12 spell cards btw.  Kalian temu Igor untuk mulai membuat Persona. Persona bisa dibuat dengan cara manual atau dengan guided.  Hal ini sebenarnya yang jadi masalah untuk gamer, karena tidak ada grafik atau table nyata untuk bisa merancang persona-persona ini.  Tidak seperti di Persona 2 dimana kalian bisa buat persona sesuka hati asal kalian punya tarot card yang cukup.


Persona Affinity, lalu persona legendaris, semua yang berhubungan dengan pembuatan persona amat rumit dan penuh dengan variasi.  Bagi saya pribadi ini sangat mengganggu karena saya pun tidak menemukan guide yang jelas untuk pembuatan Persona di Persona 1 ini.  



Sekarang kita bicarakan Story.  Persona 1 punya Story yang luar biasa keren.  Benar-benar menunjukkan tentang Persona dan setiap orang punya persona masing-masing.  Twist-Twist keren sepanjang cerita, persahabatan, ada sedikit romance tapi tidak benar-benar terasa sebenarnya.  

Game ini punya empat karakter utama dan empat karakter tambahan.  Kalian sebenarnya bisa mainkan mereka semua di dalam satu shot playtrough.  di Story utama kalian memainkan MC, Nanjo, Maki, Mark dan satu opsional karakter.  Kalian bisa memilih antara Reiji, Brown, Alice dan Elly dengan persona masing-masing juga dengan senjata masing-masing.  Game ini kalian bisa menempatkan Persona pada siapa saja, karena itu rasanya kadang semua karakter punya potensi yang sama tergantung persona yang kalian pasangkan pada mereka.

Di Side Story, kalian bisa memakai karakter lain, yaitu Yukino, Brown, Alana dan Elly.  Yups karena itu game ini punya empat ending.

Main Villain  di game ini adalah Kindori Shyamalan  (Saya sebut begini karena saya merasa dia mirip sama perusak Franchise Last Air Bender itu.)  Dia sebenarnya punya konspirasi yang menarik, dan tentu saja penuh twist.  Ending ditentukan oleh bagaimana pilihan kita pada pertanyaan-pertanyaan sepanjang game.  Tentu saja, jika pertanyaan salah dijawab, maka game selesai tanpa tahu bagaimana kebenaran dibaliknya.


Karakter favorit saya di game ini adalah Nanjo.  Dia adalah seseorang yang tidak suka menunjukkan perasaan care-nya pada yang lain, padahal dia sebenarnya karakter yang baik.  Juga yang paling pintar dari yang lain.  Dia bisa disebut karakter yang suka menjelaskan.  Karena itu saat seseorang butuh penjelasan dia yang akan angkat bicara.


Lebih lagi dia sebenarnya karakter yang paling merasa kehilangan dari yang lainnya.

Game ini cukup generous dalam memberikan uang. Saya pribadi bisa dapat uang sampai 1 juta dalam waktu yang amat singkat, hanya saja game ini sangat sedikit weapon shop-nya. saya hanya update tiga kali equipment berdasar membeli dari shop, mayoritas senjata di dapat dari enemy drop.  Game ini juga sebenarnya tidak terlalu panjang jika kalian straight ahead alias tidak peduli sama sidequest.  

Karakter yang menarik, story yang keren, gameplay yang unik dan cukup orisinil, gameplay yang amat menantang, ada beberapa fitur yang bagus. Tidak lupa musik yang sangat trademark alias khusus untuk game ini.  Karena biasanya game RPG menggunakan musik dalam battle theme-nya, overworld-nya, town-nya di game ini mereka tidak sekedar menggunakan musik, tapi mereka menggunakan lagu-lagu yang amat enjoyable.  Walau kadang game ini bikin saya frustasi, tapi musik-musik itu cukup membuat saya terhibur.

That's why I said This is Worth it, Enjoy your Time With it!  Setidaknya jika kalian kesal dengan versi original di PS 1, di versi PSP banyak sekali improvement yang setidaknya bisa bikin saya betah mainin sampe ending. Tidak seperti yang pertama, saya bahkan tidak bisa maini di dungeon pertama.

Terima kasih sudah membaca review ini, jangan lupa dengar apa yang dikatakan Yui di samping.  Sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.  




Jumat, 01 November 2013

What Zen Think about Kill me Baby! ? (Anime)

Apa kalian pernah menonton anime komedi yang absurd dari segala sisinya?  Yup, Lucky Star termasuk.


Kill me Baby adalah sebuah adaptasi sebuah manga empat kotak karya Kaduho dan diterbitkan oleh Houbunsha.  Anime-nya pun dibuat oleh JC. Staff dan pertama kali ditayangkan tahun 2012.

Kill Me Baby merupakan sebuah kisah dua sahabat yang selalu mencoba hal baru dan melakukan sesuatu yang extraordinary.  Sebenarnya ada tiga karakter utama, tapi setiap episode lebih fokus pada dua karakter ini, yaitu Yasuna dan Sonya.  Sementara karakter lain yaitu Agiri seorang Ninja absurd.

Sonya, Yasuna, Agiri

Setiap episode biasanya terbagi atas tiga cerita yang berbeda dan kadang tidak ada sangkut pautnya. Hal ini biasanya dimulai dari eksperimen Yasuna akan suatu hal yang tentu saja absurd.  Yosuna intinya tidak mau bertingkah gila sendirian, dengan kata lain dia mengajak Sonya untuk gila bersama.  Sonya tentu tidak mau hal tersebut, but in the end, she just give in anyway.  Hal ini mengingatkan aku pada Spongebob dan Squidward.






Humor yang disajikan di dalam anime ini penuh dengan slapstik.  Terutama segala hal yang terjadi pada Yosuna.  Yosuna punya kelebihan yaitu kekebalan terhadap segala tindak kekerasan dari Sonya.  Dua karakter ini benar-benar berbeda tapi sebenarnya sangat cocok bersama. Yasuna yang selalu bertingkah aneh dan juga freak, sementara Sonya yang bersikap cool namun gampang terbawa keadaan.



Karakter lain adalah Agiri.  Dia ini seperti karakter penengah yang kadang suka muncul seenaknya dan mencoba membantu in the funny way.  Suara dari Agiri adalah yang paling-paling annoying dari karakter lain.  Dia benar-benar menanamkan karakter Agiri sebagai karakter yang... uhm... susah dijelaskan.



Artwork dari Kill Me Baby! adalah Chibi Style dimana empat karakter ini dibuat imut dan menggemaskan.  Works for anime like this.  Voice Acting bagi saya sangat bagus dan ekspresif,  terutama untuk Agiri.

Plot dan Story dari anime ini is not make any sense, semua terjadi yah terjadi.  You see it just bear with it and laugh at it.  Seluruh episode difokuskan pada komedi hingga saya ga bisa sama sekali serius pada satupun episode dari anime ini.  Just throw your logic to trash can!



Selain mereka bertiga, sebenarnya ada satu karakter lagi. Gadis berambut merah yang disebut Unused Character.  yah seperti namanya, dia memang tidak pernah masuk dalam plot walau bagaimanapun si karakter ini mencoba dan dia sangat misterius.

Dia bahkan tidak punya nama
Kill Me baby punya trademark soundtrack yang memang dibuat khusus untuk anime ini.  Bahkan opening dan ending theme dari anime ini sudah absurd.  Terutama endingnya dimana si Yasuna dan Sonya berjoget yang amat absurd.



Tidak banyak yang saya bisa komentari dari anime seperti ini.

That's Why I say You want through this again.  Karena anime ini tidak bosan saya nonton walau berkali-kali.  Just for the lulz.

Terima kasih sudah membaca review ini sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.