Sabtu, 23 Mei 2015

What Zen Thinks about Fast and Furious 7, Naruto : The Last, Avenger : Age of Ultron?

For Paul...



James Wan mengambil film dan karena masalah meninggalnya Paul Walker membuat dia agak keteteran sebenarnya. Tapi, mari kita lihat film ini secara utuh.

FnF 7 menceritakan kelanjutan dari FnF 6 sepenuhnya, karena Statham di sini adalah saudara dari Villain di film sebelumnya yang membalas dendam.  Dia terkenal dengan sebutan sebagai hantu yang bisa menghilang-hilang dan sulit dilacak, karena itu tim Vin Diesel membutuhkan sebuah software bernama God Eye... kalau ga salah untuk melacak si Statham.

Bagi saya, Car Chase dari seri FnF harus dilihat sebagai Car Chase di anime, karena begitu banyak adegan dimana kejadian itu, tidak mungkin membuat si Diesel selamat, tapi dia tidak apa-apa... 

Saya sama sekali tidak bisa menerima dengan akal sehat, tapi dengan anime logic... well, saya perlu matikan logika di otak ini kayaknya.

Walau demikian, saya menikmati apa yang disajikan oleh FnF 7, salah satu alasan kuat saya menonton ini karena adanya Tony Jaa dan Ronda Rousey. Ronda berperan cukup baik di Expendable dan kita sudah tahu bagaimana Tony Jaa berperan di film-filmnya... aku cukup pump up melihat mereka di film ini.

Sayangnya, saya agak kecewa dengan kemunculan Ronda Rousey yang dibuat hanya seperti Cameo Villain, pertarungannya sejenak dan tidak menunjukkan bahwa Ronda adalah musuh yang tangguh.  Sementara Tony Jaa diperlakukan sama seperti Joe Taslim di film sebelumnya.

Pertarungan disyuting dengan cukup baik, adegan kejar-kejarannya terlalu berlebihan menurutku.

Humor khas FnF masih terasa di sini...

Namun, kekecewaan terbesar yang aku rasakan dari film ini adalah minimnya kemunculan Hobs alias The Rock.  Entah karena apa, tapi kemunculan The Rock di sini amat minim, hanya di awal dan di akhir.  Setidaknya The Rock memberikan Rock Bottom pada Statham.

Statham sebagai Villain di sini saya rasa hanya sebagai plot convenient. Dia hanya muncul saat plot membutuhkan dan menghilang setelahnya.  Kadang, aku bingung walau dia dideskripsikan sebagai 'hantu' tapi tidak dengan seperti ini juga.  Saya jadi tidak merasa feeling yang seharusnya saya rasakan dari villain ini.



Dia membalaskan dendam karena Diesel dkk menyakiti adiknya. Tapi... apa yang menyebabkan dirinya sampai segitunya? Aku mau merasakan alasannya secara penuh, Seberapa penting si adik bagi si Statham?  



Well, FnF emang seri Action yang sudah terlalu banyak sebenarnya sekarang bahkan sudah siap dibuat yang ke delapan.  Tapi, setiap kali menonton film ini aku tetap berharap bahwa mereka bisa membawanya lebih baik.  FnF 5 dan 6 masih favoritku.

Fast and Furious 7 You can enjoy if your brains OFF.


Naruto : The Last


Ketika Naruto menjadi film romance-action.  Naruto The Last mengambil setting waktu beberapa tahun setelah perang besar Shinobi.  Naruto menjadi seorang bintang, ratusan fangirl selalu datang padanya dan itu semakin membuat Hinata kian sulit mendekati Naruto. Satu-satunya harapan Hinata adalah memberikan scarf merah seperti yang ada di poster yang menjadi simbolik cinta Naruto dan Hinata.

Intinya ada orang yang mau tabrakkan bulan ke Bumi dan itu ada hubungannya dengan si Hinata harus kawin paksa dengan si penghuni bulan karena Byakugan miliknya. Well, ini menjelaskan secara unik asal usul Byakuggan.

Intinya dalam sekian waktu, bulan akan jatuh ke bumi dan di dalam misi itu terdeveloplah romansa antara Naruto dan Hinata.

Bagi saya Naruto The Last tidak ada spesialnya sama sekali selain ini adalah closure dari romansa antara Hinata dan Naruto. Karakter utama di film ini adalah Hinata bukan Naruto karena plot bergerak bersama Hinata...

Salah satu yang bikin kesal fans Sasuke di sini adalah si Sasuke muncul layaknya Cameo Stan Lee di film marvel.



Saya tidak punya begitu masalah dengan romance-nya, tapi bagi saya Masashi Kishimoto atau siapapun yang menulis untuk film ini masih belum bisa membentuk romance dengan baik.  Saya sudah meraskan besarnya cinta Hinata pada Naruto sejak awal dia muncul.  Tapi, ketiba-tibaan rasa cinta Naruto ke Hinatalah yang agak merusak feeling.

Gimana Naruto membalas cintanya ke Hinata rada Deus Ex Machina dan tidak dilakukan dengan baik.  Villain-nya sendiri yang bernama Toneri terasa develop, walau dia tetap terasa berbahaya. Dia juga berusaha memberi yang terbaik.

Beberapa plot pun dibuka, seperti alasan kenapa Naruto mengejar-ngejar Sakura dari awal, alasan kemunculan Byakugan sisanya tidak ada yang begitu spesial.  Pertarungan-pertarungannya lumayan bagus dan Kakashi sebagai Hokage juga lumayan menurut saya. 

Naruto : The Last is Good for Time Wasting.  Tapi untuk naruto fans, Worth Watching.



Avenger : Age of Ultron.


Avenger kembali dan musuhnya kali ini Robot Tony Stark bernama Ultron.  Ultron adalah AI yang diciptakan oleh Tony Stark dan Bruce Banner... intinya jika Tony Stark menjadi Villain maka seperti itulah Ultron.

Cerita Avenger kali ini tidak membawa sesuatu yang begitu berbeda, arah ceritanya sama seperti di Avenger pertama, dengan lebih banyak superhero tapi akhir pertarungannya bisa dibilang tidak jauh beda dengan di Avenger pertama.

Saya ga bisa memberikan terlalu banyak kritik sama film Avenger ini, namun saya harus kasihkan jempol dengan hint-hint kecil yang terjadi di dalam film ini untuk set-up sekuel-sekuelnya.  

Adik saya memberitahu atas kemunculan Ultraman di film ini. (bagi yang sudah nonton mungkin tahu siapa yang kami sebutkan) membuat saya merasa lucu tapi paham sih siapa yang dia maksud.  Action di film ini memang memukau, tapi masih mayoritas CGI-gasm.

Karakternya lebih baik dan lebih banyak.  Beberapa hal yang agak mengejutkan bagi saya adalah Quicksilver di film ini ternyata cukup menarik, walau awalnya saya agak ragu karena si aktor Aaron Taylor mengecewakan di Godzilla, tapi di sini dia cukup menarik.  (baru sadar dia itu Kickass).

Saya juga senang dengan selipan Romance yang terjadi di film ini walau ada hint kecil di film-film sebelumnya soal romance ini.  Kejutan dari Hawkeye.

Tapi, Marvel tetaplah Marvel.  Dia berikan film yang menghibur, tapi arah ceritanya dan polanya masih tidak jauh-jauh berbeda satu dengan yang lain.  

Walau begitu masih pantas untuk ditonton.

Avenger : Age of Ultron is Worth Watch.