*ngatur nafas...
Walau filmnya sudah lewat satu jam lalu, tapi nafas saya masih sesak... Jika setelah ini saya fans sama Hugh Jackman ini karena Prisoners.
Prisoners, starring Hugh Jackman, Jake Gyllenhaal, Maria Bello, Terrance Howard, Viola Davis, Melissa Leo, and Paul Dano. Directed by Denis Villeneuve.
Prisoners adalah sebuah kisah drama. Jika kalian melihat dari judul filmnya mungkin kalian berpikir bahwa ini kisah seorang tahanan. Prisoners di sini adalah sebuah kiasan yang kalian bisa ungkap jika kalian nonton film ini dan perhatikan baik-baik setiap adegannya dan mengurutkannya dengan baik.
Movie ini bercerita tentang dua keluarga yang berteman dekat melakukan acara transgiving bersama-sama. Kemudian tiba-tiba saja beberapa waktu setelahnya mereka sadar dua putri mereka lenyap. Mereka diduga diculik dan satu-satunya yang jadi petunjuk adalah sebuah Van yang parkir tidak jauh dari rumah mereka.
Soal menemukan Van tersebut Detektif Loki (Jake Gyllenhaal) bisa menemukannya dengan mudah. Apa lagi dia adalah seorang detektif yang terkenal tak pernah gagal dalam setiap kasusnya selama ini. Namun, this time is not that simple. Reputasinya diuji di dalam kasus yang satu ini.
Sementara Kelle (Hugh Jackman) mulai luntur kepercayaannya terhadap polisi dikarenakan dia melihat polisi tidaklah becus dalam menangani kasus penculikan anaknya akhirnya bertindak sesuai dengan yang dia anggap benar.
Mayoritas movie membuka movie-nya dengan adegan yang intens yang berkesan seperti teaser. Dimana tahu-tahu terjadi kejar-kejaran, ledakan dan semacamnya. Movie ini justru membangun ceritanya dengan adegan yang soft dan heartwarming.
Tidak lupa pengambilan gambar, tempat-tempat pengambilan adegan sangat bagus. Setiap cut, setiap adegan, setiap pengambilan gambar terkesan worth to watch. Cinematografi movie ini brilian. Bisa dibilang sangat-sangat apik, rapi, dan enak di tonton.
sekarang kita lanjut ke akting. Seperti yang saya bilang di awal, jika saya jadi fans Hugh Jackman setelah ini, maka alasannya adalah Prisoners. Hugh Jackman yang bermain sebagai Keller adalah seorang Ayah yang religius, seorang ayah yang baik, dia adalah orang yang selalu berusaha untuk menjadi Ayah yang sigap. Dia punya berbagai macam persiapan andai segala hal terjadi. Dia sayang keluarganya, bagaimana ikatan dirinya dengan sang anak sangat-sangat terasa.
Tidak lupa saya harus sebut Loki yang diperankan oleh Jake Gyllenhall adalah seorang detektif yang punya masa lalu yang kelam dan dark. Dia adalah seorang detektif yang sempurna dengan membuat semua kasus yang dia tangani bisa dipecahkan. Dia perawakannya tenang, tapi agresif jika berhubungan dengan kasus yang dia hadapi. Walau begitu dia tetap manusia biasa, dia pernah mengalami masa down dan nyaris putus asa.
Bagiku pribadi Keller dan Loki adalah yang berperan paling bagus di film ini dan keduanya terkesan seperti rival. Mereka berdua sama-sama mau mencoba memecahkan kasus dengan cara mereka masing-masing. Keller tidak terikat prosedur sementara Loki terikat prosedur kepolisian.
Dialog-dialog terbaik yang terjadi di dalam film ini adalah saat kedua karakter ini bicara. Saya sampe memajukan posisi duduk saya dan meremas pegangan kursi saat mereka berdua bicara. Intens dan sampai-sampai saya selalu berusaha memperhatikan apa saja kata yang keluar dari bibir mereka. Jadi bukan adegan seperti ledakan, adegan aksi, kejar-kejaran. Hanya mereka berdua bicara benar-benar membuat saya nyaris menahan nafas. Saat perbincangan itu selesai saya menghempaskan tubuh saya ke sandaran kursi untuk menarik nafas lagi.
Musik dan sound efek dari film ini dibangun sangat sesuai dengan warna yang dihadirkan oleh movie ini sendiri. Terkesan dark, intens, chilling, benar-benar membuat nuansa film ini semakin menakutkan dan tentu saja semakin kuat.
Film ini berdurasi 156 menit dengan kata lain sekitar dua setengah jam. Bagi saya film ini akan lebih baik jika dipotong beberapa adegan. Sedikit saja, karena saya merasa ada beberapa filler scene yang tidak perlu.
Oh ya sekalian. Saya mau umumkan pemberian nilai untuk review saya kedepan akan berbeda.
Saya mulai dari yang paling rendah
nilai 1-2 saya akan sebut This will torture your soul to the damn ini artinya apapun yang saya review adalah karya yang amat buruk dan jika kalian maksa buat mainin, nonton, atau baca akan merusak jiwa kalian.
Nilai 3-4 saya akan sebut Just forget about this and continue your life without it Ini adalah sebuah karya yang tidak pantas diingat dan sebaiknya lupakan karena tidak berarti alias buang-buang waktu untuk dilirik.
Nilai 5-6 Saya akan sebut It's good to time wasting artinya kalian bisa menikmati hal ini jika ga ada kerjaan, tidak ada tugas, hanya buat main-main dan tidak ditanggapi serius.
Nilai 7-8 Saya akan sebut This is worth it, Enjoy your time with it! Dengan kata lain karya ini pantas untuk kalian nikmati dan pantas kalian gunakan waktu kalian untuk merasakannya.
Nilai 9-9,5 Saya akan sebut You want through this again! Ini saya maksudkan bahwa karya ini pantas kalian baca lagi, nonton lagi, mainin lagi alias punya high replay value.
Sekarang untuk nilai tertinggi 10 saya akan sebut AMAZEPIC (It's Amazing because it's Epic) ini jelas sebuah karya yang menurut saya benar-benar pantas kalian nikmati dan sangat memorable. Dapat nilai 10 bukan berarti karya ini flawless. Tapi, saya cuma menegaskan bagian hal keren dari karya ini jauh lebih banyak dibanding yang jeleknya/flaw-nya. Ibarat 11 hal bagus dan 1 hal jelek. Seperti itu.
Terus berapakah nilai yang saya berikan untuk Prisoners?
I say You Want Through this again! Jika kalian sudah menonton ini, saya rasa menontonnya sekali lagi akan sangat pantas karena akan lebih membuka pikiran kalian atas adegan-adegan yang ada di dalamnya dan mencoba menghubungkannya untuk memecahkan teka-teki itu sendiri.
Terima kasih sudah membaca review ini, jangan lupa dengar apa yang dikatakan Yui di samping. Sampai jumpa sampai saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi. Jangan lupa juga nonton PRISONERS!
jadi ini lebih ke filem thriller daripada action ya?
BalasHapus