It's my first time reviewing a game, so bear with
me~
Let me take you on an epic adventure of Lara Croft.
Buat yang sudah kenal dengan karakter Lara Croft
sejak di Tomb Raider pertama, pasti tua XD. Tomb Raider adalah seri video game
yang sudah ada sejak tahun 1996, dan saya main game ini pertama kali pada tahun
1997. Buat anak usia 14 tahun di waktu itu, ini game cukup sukses bikin saya
frustrasi. Itu karena sistem kendali yang sulit, dan juga tingkat teka-teki
yang di luar kemampuan otak saya waktu itu. (I was too damn busy to memorize
all of those Mortal Kombat Fatalities combination, I ain't got time for
thinking some puzzles)
Lara Croft selalu digambarkan sebagai wanita cantik,
cerdas, dan tangguh (with a cool British accent) dalam setiap seri game-nya.
Dan kalau dipikir-pikir, doi ini menurutku seperti versi cewek dari Sean
Connery, a Cool Brit Badass (wait, what?).
Tapi untuk game Tomb Raider yang akan saya bahas
kali ini, Lara Croft akan tampil beda. Doi tidak lagi digambarkan seperti pada
game sebelum-sebelumnya, ini karena video game Tomb Raider kali ini merupakan
sebuah Reboot. Dia tidak lagi digambarkan sebagai wanita tangguh, karena dalam
kisah kali ini Lara masih muda, dan ini adalah kisah doi sebelum menjadi Badass
Lara Croft the Tomb Raider.
Jujur saja, awalnya saya sangat skeptis dengan game
satu ini, karena sebelumnya saya sudah mencoba game DmC Reboot... and fuck that
neo-Dante, don't even get me started with that shit... Dante yang cool and
badass dirubah jadi Brit street punk dengan sedikit sentuhan emo dan overly
edgy teen, Gawd... wtf with that?! Lalu apa yang akan mereka lakukan terhadap
Lara? Apa dia juga bakalan hancur seperti neo-Dante?
Surprisingly, no.
So, let the game commence!
Game dibuka dengan scene sebuah kapal bernama
Endurance yang sedang bertolak dari pelabuhan, dan sebuah narasi monolog dari
Lara (which I don't pay much of an attention). Lalu mulailah karakter Lara
Croft tampil perdana melalui sebuah cermin, and Goddamn she's cute... Well,
kalau sebelumnya desain karakter Lara dibuat seperti karakter kartun (western
cartoon, and don't start any shits about that anime vs cartoon here), kali ini
karakternya terlihat lebih realistis, begitu juga dengan proporsi tubuhnya.
Untuk pengisi suara Croft, kali ini juga berbeda.
Tidak lagi ia bersuara agak berat seperti wanita tangguh, tapi dengan suara
lembut wanita pada umumnya. Well, it makes her British accent sounds rather
cute though.
The Square Enix as the publisher made me somehow
expecting that they gonna put some chocobo cameo in here~ XD
Lalu badai menyerang, kapal karam, yadda yadda
yadda, ada om-om bertampang badass, dan Lana pun terdampar di bibir pantai.
Dalam suasana kacau dari para survivor kapal Endurance, Lana diculik. Doi
bangun dan yang terlihat adalah langit-langit gua yang dihiasi lilin, dan dia
merasa kalau sedang diseret. Lalu saat doi siuman, dia tergantung terbalik,
terikat, dan terbungkus semacam kain.
Ooo, tiba saatnya player dapat mengontrol Lara, dan
yang pertama kali yang harus dilakukan player adalah menggoyang Lara...
Ooookay... let's shake her then.
...and she's falling. Ada besi yang menancap di
perutnya bagian kiri, lalu player harus melakukan mash a button untuk mencabut
besi tersebut (in a QTE like manners).
I must say, game ini memiliki detil yang cukup
menakjubkan bila dibandingkan dengan game sebelumnya. Satu dari beberapa hal
yang saya suka, ada animasi khusus yang dilakukan karakter untuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Semisal dalam menghadapi ledakan, Lara akan melakukan
animasi melindungi wajahnya, lalu ketika berjalan dekat dinding, tangannya akan
menempel dan meraba dinding tersebut.
The only things that bugging me is just, what is it
with today's game and QTE's? Pada game Tomb Raider kali ini pun cukup banyak
QTE's, yah, walau tidak terlalu banyak sampai bikin jengah juga. Ada tiga jenis
tombol standard QTE's di game ini, icon panah (directional button), icon
telapak tangan (interact button), dan icon tanda seru (melee button).
Again about the details, semua luka yang diderita
Lara, goresan, luka tembak, dan sebagainya akan terus bertahan hingga akhir
game. Lalu beberapa event akan bikin tubuh Lara berlumuran debu dan lumpur,
tapi jika terjadi hujan, atau Lara tercebur, doi akan jadi terlihat lebih
bersih. Pakaiannya pun sama, semakin mendekati akhir game, maka semakin banyak
sobekan pada pakaiannya. Penampilan doi akan jadi semakin sangar dengan pakaian
compang-camping.
But just because her clothes can tear, don't expect
her end up in her undies if you deliberately makes her fall too damn much.
Also, don't expect to see some nipples through her wet tank top by keep
throwing her into the water... I already feel sorry for her...
Selain itu ada lagi hal-hal yang memperhalus
karakter Lara yang baru ini, semisal saat ia jatuh, ia tidak jatuh dengan cool
atau elegan seperti pada game sebelumnya. Game ini mengingatkan saya sama
Nathan Drake dari game Uncharted, yang sang MC terus dibikin nelangsa di
sepanjang game. (I know that Drake and his game was made based on Tomb Raider,
it's just this game reminds me to him a lot, so don't nag about it). Lalu dari
segi emosi karakter, emosi jadi terasa lebih hidup karena kali ini Lara
bukanlah fearless and tough women seperti sebelumnya. Pada game ini ia masih
bisa ketakutan sampai hampir menangis, bahkan ada adegan ketika dia ketakutan,
tersesat, bingung, dan menggigil kedinginan (no wonder, wear a Goddamn jacket
next time, Lara). She also cried the first time she killed a person in this
game.
Mari kita maju ke gameplay dan filtur dalam game
ini.
Pada awalnya player akan dituntun untuk berburu demi
makanan, tapi daging buruannya tidak benar-benar akan dimakan seperti Naked
Snake dalam MGS 3. Pada game ini, hasil buruan akan jadi exp points. Dan kalau
ada exp point, pasti akan ada skill upgrade. We'll get there later.
Mengenai berburu, pada awalnya Croft akan menemukan
satu senjata, yaitu sebuah busur. Doi pertama kali diharuskan untuk berburu
Rusa, selain itu juga akan dituntun mengenai cara menggunakan filtur Survival
Instinct. Survival instinct adalah mode yang ketika digunakan, layar akan
berubah monochrome dan semua interactable object akan glowing, termasuk musuh,
objective, dan hewan yang bisa diburu.
Dengan menggunakan survival instinct, maka player
tak akan pernah tersesat dalam menemukan tujuannya di game ini. It's a great
thing for every newcomer to the series and every casual gamer out there, but
for elitist and veterans, this shit is insulting them. I'm a casual gamer btw~
XD
berikutnya mengenai upgrade skill. Upgrade skill
dilakukan di basecamps, tepatnya cari saja api unggun di sepanjang game. Api
unggun tersebut juga digunakan untuk upgrade gear dan weapon. Ada tiga jenis
skill yang dapat diupgrade, Survivor, Hunter, dan Brawler. Survivor berisi
skill untuk Lara agar dapat bertahan hidup, seperti scavenging untuk mencari
weapon dan gear upgrade parts, juga untuk mapping items di sekitar. Hunter
untuk kemahiran menggunakan senjata dan membuka finishers, to kill a dazed
human enemies with style, dan menambah kapasitas amunisi yang dapat dibawa.
Brawler untuk menambah skill dodge and counter, juga untuk menambah daya tahan
Lara terhadap damage yang diterima dari musuh (that's some magical tank top you
got there, Lara).
Filtur kedua yang terdapat di basecamp adalah fast
travel, jadi Lara dapat melompati ruang dan waktu hingga mendadak tiba di camp
lain yang telah ia kunjungi... Goddamn you square enix, this 'ain't FF! Lara
can't simply teleported back and forth through a bonfire like every FF chars
with their magical crystal shits!
Lalu yang terakhir adalah upgrade gear and weapons,
gear hanya ada satu, yaitu pickaxe yang dirubah jadi climbing axe (yang juga
dapat digunakan sebagai finisher dan melee weapon). Untuk senjata ada empat
jenis, shotgun, rifle, pistol, dan bow. Parts yang dipungut Lara di sepanjang
game dapat digunakan untuk upgrade semua senjata ini, makeshift longbow akan
berakhir jadi competition bow, pistol akan berakhir jadi magnum, WWII rifle
akan berakhir jadi semacam commando rifle, dan shotgun akan berakhir jadi
combat shotgun with incendiary shells. Just what kind of shits did she salvages
thoughout this game? Screw tomb raiding, she could get rich by developing weaponry,
just like Tony Stark did!
Sekarang saya akan komeng soal battle system.
Lara dapat menghindar dari serangan melee musuh
dengan tombol scramble, lalu melakukan counter kill bila sudah punya skill-nya.
All out war bukanlah ide bagus di game ini, kalau tidak ada tempat berlindung
Lara akan mati cukup cepat. Untungnya bidikan musuhnya benar-benar payah,
mungkin untuk menekankan kalau mereka itu memang bukan dari kalangan militer,
atau mungkin developernya game ini memang malas untuk bikin AI yang lebih
pintar.
Yang saya kurang suka dari game ini adalah sistem
auto-cover, jadi Lara akan otomatis merunduk di dekat tempat untuk berlindung,
saya lebih suka yang manual. Untuk bidikan Lara sendiri cukup stabil, tapi
tidak terlalu aneh karena doi sejak kecil dididik oleh Roth, yang notabene
memiliki latar militer di Northern UK (don't ask where, Glasgow is my best
guess).
The enemy AI's is suprisingly dumb, so they pose
very little threat to Lara. So if you find yourself dying too much because of
the enemies, just stop getting shots, stop getting attacked, move your cute
little arse to cover, or stop playing this shit and just buy yourself a tetris
game.
But if you're enjoying your killing spree here in
this game, I suggest you to play Spec Ops: The Line later on...
Stealth kill selalu jadi pilihan terbaik di game
ini. Pasang peredam pada pistol dan rifle, gunakan busur, atau langsung bacok
mereka dari belakang.
Lalu untuk seterusnya, gameplay akan selalu berkisar
antara berlari, melompat, dan memanjat. Tapi jangan khawatir, di game ini tidak
ada flashy acrobatic stunts untuk mencapai tujuan seperti pada seri game
sebelumnya.
Memang terkesan monoton, tapi sebenarnya tidak juga
(unless you're not a gamer and get bored easily, so don't play it and GTFO!).
Di sepanjang game player akan disuguhi side quest dan optional tomb, ada
collecting dokumen, dan ada juga mengumpulkan relik. Kalau dirangkai semuanya
akan menjadi latar dari kisah di balik pulau tempat Lara dan kawan-kawannya
terdampar. Tentang orang-orang yang lebih dulu terdampar di sana, kisah latar
dari para karakter pendukung, juga kisah tentang Yamatai, kerajaan yang menjadi
plot utama cerita di game ini.
Game ini menggunakan map semi open world, jadi
hampir semua bagian pulau bisa dijelajahi. Beberapa memang tempatnya sempit dan
membosankan, tapi ada beberapa lagi yang cukup luas dengan pemandangan yang
cukup breath taking.
Mengenai difficulty setting, it doesn't matter walau
di setting hard, musuh di game ini tidak terlalu memberikan tantangan. Malahan
tantangan di game ini terletak pada beberapa event di mana Lara sedang meluncur
di sungai, melayang dengan parasut, dan meluncur menuju jurang dengan sebuah
pesawat jet yang ikut meluncur di belakangnya. Kita mengendalikan pergerakan
karakter saat di event tersebut, one wrong moves maka Lara akan tertombak
(entah di perut atau di kepalanya).
Well, karena saya ga akan sop iler mengenai plot,
silakan kalian mainkan sendiri atau baca saja dari wiki. Bagi saya pribadi,
plotnya cukup bagus.
Overall, this game can get 9/10 from me. It's not
the best game, but it still a great game.
And you can't get her clothes more damaged than this, so stop trying too hard to see what's beneath. There's no nude mods for her either, I know, I already searched for it.
Nova Ramadhan dari kelas 7.4 Smpn 6 Balikpapan meninggalkan jejak pak :D
BalasHapusSaya paling suka main Tomb Raider The Legend Of Lara mungkin judulnya, PS 2