Ayo kita melihat salah
satu marathon yang konstan di game ini.
Legend of Heroes : A
Tears of Vermillion.
Developed by Falcom and
Microvision
Published by Bandai
Platform : PSP
Legend
of Heroes adalah game dimana saat kamu memainkannya dan kamu sadar kalau game
ini begitu hafal dengan standar RPG yang kau kenal selama ini. Game ini dimulai dengan penyerangan sebuah
tempat oleh Lord Bellias yang ingin mencari seorang gadis yang disebut sebagai
Durga’s Daughter. Dia adalah Eimelle
adik dari Avin, mereka begitu dekat karena Eimelle dan Avin kehilangan ortu
mereka.
Kejadian
ini menyebabkan Avin dan Eimelle terpisah.
Avin kini tinggal bersama seorang sage Lemuras dan dia pun menjadi murid
Sage tersebut di sebuah desa terpencil.
Selain itu Avin juga berteman dengan Mile. Cerita pun dilanjutkan setelah Avin dan Mile
berumur 18 tahun di sinilah saat Lemuras meninggal. Avin dan Mile pun mulai
perjalanan untuk mencari Eimelle.
Dimulai
dari grafik, game ini cukup step up dari versi awalnya di PS1 yang tidak
dirilis keluar. Setiap kali berdialog
karaktermu akan muncul di layar dengan berbagai ekspresi yang menunjukkan
bagaimana dirinya di dalam cerita tersebut.
Setidaknya, tidak seperti di Crimson Gem Saga dimana karakternya
digambar besar-besar tapi ga memperlihatkan ekspresi karakternya. It’s pointless.
Dari
segi gameplay, game ini memberimu kuantitas item yang sangat mengecewakan. Oke, mayoritas game kuantiti per item adalah
99, terus jika kalian melihat Star Ocean, itu batasnya 20 Item, di tales series
16 item. Tapi di game ini, kamu Cuma bisa
bawa 10 item. Saya sangat sering
kehabisan karena itemnya sedikit sekali.
Selain
itu kamu punya pet, yah seekor kelinci yang entah siapa namanya. Setiap kali dia menemukan sesuatu, kamu
dekati dia dan tekan X maka dia akan memberikan item tersebut. Dia juga perlu dikasih makan, walau menurut
saya tidak ada sesuatu yang spesial dari memberinya makan, tidak ada indikasi
dia lapar, tidak ada indikasi perbedaan efek makanan terhadap kelinci
tersebut.
Kelinci ini juga bisa bantu dalam battle, jika ada tanda love di kepalanya, dia akan memberikan stat effect pada karaktermu, jika muncul tanda marah maka dia akan jatuhkan batu besar dia tas musuhmu…(entah gimana caranya)
Navigasinya
lumayan, aku Cuma masih kesal dengan game di konsol advance yang tidak punya
map system. Setidaknya kamu punya map,
yah kadang-kadang juga ga begitu membantu.
Saat
berbelanja, weapon-weapon tidak ada deskripsi yang menjelaskan kelebihan dan
kekurangan dari senjata itu. Hanya sebatas
memperlihatkan perubahan statusmu. Well,
it’s okay, right? NO! setiap senjata seharusnya punya deskripsi dimana kita
bisa tahu kemampuanya, bisa saja senjata itu bisa punya element effect, Status effect,
di sini kamu tidak akan tahu soal itu karena bener-bener tidak ada
penjelasan.
Sekarang saya akan jelaskan system battle-nya, pertama tidak ada random battle, kamu battle hanya jika menyentuh musuhnya. Jika musuhnya marah maka dia akan mengejarmu, jika dia takut dia akan menjauhimu (andai kamu sudah over level).
Game
ini punya system battle seperti Grandia III sebenarnya, dimana semua karakter
ada di sebuah field.
Setiap
karakter punya batasan jarak serang dan jarak gerak sendiri-sendiri. Jadi kamu
bisa mengendalikan posisinya dan punya dampak yang signifikan dengan jalannya
pertarungan.
Karakter
punya tiga meter. HP meter, MP Meter, dan Power Meter. HP dan MP jelas kalian
sudah tahu apa gunanya, Power meter berguna jika sudah penuh kamu bisa
mengeluarkan jurus khusus yang kuat.
Di
game ini punya serangan biasa, Magic, dan skills. Skills tidak menggunakan MP sementara Magic
menggunakan MP.
Tingkat
kesulitan di game ini tidak seberapa, aku hanya kesulitan di dua battle saja.
Battle lawan Fatima dan melawan Final Boss. Sisanya, tidak begitu mengganggu.
Karakterisasi
di game ini sangat mediocore. Karakter
utama memang careable, tapi menurut saya tidak begitu memikat.
Saya
lebih tertarik sama Karakter utamanya Ceweknya yaitu Rutice, karakter yang satu
ini sangat dependable. Dia punya skill, magic, dan serangan yang bagus, dia
bahkan bisa Black and White Magic. I
have to say she is best character in the game.
Aku juga suka romance interest antar dua karakter ini. Mereka saling care dalam gaya yang menarik. Tapi, masih sangat meh jika dibandingkan dengan
romance-romance dari RPG lain yang saya tahu…
Avin
adalah sosok yang pemarah dan mudah terbawa oleh suasana, sementara si Mile
lebih tenang dan selalu membuat Avin bisa kembali tenang agar dia tidak
bertindak gegabah. Mereka sudah punya chemistrie sebagai sahabat yang cocok dan
saling mendukung.
Bagaimana
plot dan Story?
Hahaha…
*berusaha tenang dulu. It’s marathon of
Mediocorecity, intinya game ini benar-benar pakai plot standar yang sudah
kalian kenal sejak Era SNES.
Ini
agak spoiler, so I give you warning.
- Karakter utama mencari adiknya yang katanya adalah kunci untuk membangkitkan iblis untuk menghancurkan dunia (check) I seen that before.
- Sahabat si MC dikira mati padahal tidak, (check)
- Karakter jahat jadi baik karena si chara baik menolongnya dan malah jatuh cinta padanya, (check)
- Sahabat karakter jadi jahat saat muncul kembali karena dikendalikan… (check)
- Final Boss ingin hancurkan dunia karena dia piker dunia sudah jelek (check)
- Si sahabat jadi baik lagi di akhir cerita (check)
- Final Boss menjelaskan semua secara penuh alasan dia menjadi ketua Octum Apostles, (Check).
- Kenapa banyak RPG yang memutuskan untuk habis tepat saat si MC cewek dan MC Cowok mau menyatakan cinta. (check)
Mediocore sekali untuk story-nya. Gamenya juga amat
to do point. Gamenya tidak banyak
variasi, hanya fokus ke plot utama. Entah karena saya belum menemukannya, atau
bagaimana. Intinya gamenya terkesan linear
sekali.
Fitur-fitur di game ini tidak banyak, bahkan
seingatku tidak ada ekstra dungeon atau semacamnya. Salah satu fitur favoritku adalah Karamus the
writer, kenapa dia? Dia membuat cerita berdasarkan pengalaman si Ravin. Yups sebuah novel, dan lucunya cerita dia
lebih bagus dibandingkan kisah si Ravin sendiri.
Di game ini kamu bertemu banyak karakter. Mereka akan silih berganti tergantung plot.
Ini sih soal pendapat pribadi, tapi saya tidak suka dengan hal begini. Lebih baik karakternya sedikit dan fokus
daripada karakter yang banyak tapi mereka terbatas oleh Plot.
Andai karakternya banyak kenapa tidak membiarkan gamer menentukan siapa saja yang mereka suka dan dipakai untuk melawan final boss. Kenapa tidak seperti Chrono Cross atau Suikoden. Hingga kita punya Member tim yang tetap? Well, itu sudah ketentuan gamenya, what you can do anyway.
Eimelle it is really cute |
Andai karakternya banyak kenapa tidak membiarkan gamer menentukan siapa saja yang mereka suka dan dipakai untuk melawan final boss. Kenapa tidak seperti Chrono Cross atau Suikoden. Hingga kita punya Member tim yang tetap? Well, itu sudah ketentuan gamenya, what you can do anyway.
Boy? really, Tell me what this boy have to show he is a boy? |
Ada beberapa karakter yang menarik selain
karakter-karakter utama. Seperti Douglas yang berusaha menguatkan diri agar dia
pantas memakai Thunder Sword, lalu ada cowok trap yang cantik Rael, dan banyak
karakter lain. Kadang-kadang membuat
saya merasa disorientasi.
Jadi bagaimana pendapat saya soal Legend of Heroes :
Tears of Vermillion? This is good to
Time Wasting. Yah jika kamu tidak ada RPG lain yang lebih menarik, mungkin
kalian bisa coba-coba game ini.
Keterangan :
nilai 1-2 saya akan sebut This will torture your soul to the damn ini artinya apapun yang saya review adalah karya yang amat buruk dan jika kalian maksa buat mainin, nonton, atau baca akan merusak jiwa kalian.
Nilai 3-4 saya akan sebut Just forget about this and continue your life without it Ini adalah sebuah karya yang tidak pantas diingat dan sebaiknya lupakan karena tidak berarti alias buang-buang waktu untuk dilirik.
Nilai 5-6 Saya akan sebut It's good to time wasting artinya kalian bisa menikmati hal ini jika ga ada kerjaan, tidak ada tugas, hanya buat main-main dan tidak ditanggapi serius.
Nilai 7-8 Saya akan sebut This is worth it, Enjoy your time with it! Dengan kata lain karya ini pantas untuk kalian nikmati dan pantas kalian gunakan waktu kalian untuk merasakannya.
Nilai 9-9,5 Saya akan sebut You want through this again! Ini saya maksudkan bahwa karya ini pantas kalian baca lagi, nonton lagi, mainin lagi alias punya high replay value.
Sekarang untuk nilai tertinggi 10 saya akan sebut AMAZEPIC (It's Amazing because it's Epic) ini jelas sebuah karya yang menurut saya benar-benar pantas kalian nikmati dan sangat memorable. Dapat nilai 10 bukan berarti karya ini flawless. Tapi, saya cuma menegaskan bagian hal keren dari karya ini jauh lebih banyak dibanding yang jeleknya/flaw-nya. Ibarat 11 hal bagus dan 1 hal jelek. Seperti itu.
Terima kasih karena sudah membaca review ini. Apa kalian pernah memainkan Legend of Heroes series? JIka pernah yang mana kalian pernah mainkan dan yang mana favorit kalian. Komen di bawah!
Jangan lupa untuk mendengar apa yang dikatakan Yui di samping!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar