Rabu, 29 Januari 2014

What Zen Thinks about Legend of Hercules? (Movie)

Belakangan ini sangat sering hujan, Kan? Sekarang aku tahu apa penyebabnya...

*Berbisik, It's because this movie.


Legend of Hercules

Movie ini disutradarai oleh Renny Harlin.  Cast di film ini adalah Kellan Lutz sebagai Hercules... dia main di Twilight though, Gaia Weis sebagai Hebe, Scott Adkins sebagai Amphitryon, Liam Garrigan sebagai Iphicles, Liam McIntyre sebagai Sotiris.

Aku bakal banyak spoiler so, Prepare for that!  I don't care for this movie.

Legend of Hercules memulai cerita saat King Douchebag (saya akan sebut seperti ini selanjutnya karena lebih mudah diketik and you know what? He is a Douchebag) mengalahkan raja dari negeri lawan.  Dia gila perang dan gila kekuasaan.  Sang ratu pun tidak setuju, dia berdoa pada patung Hera untuk membuat sang Suami bisa mendapatkan karmanya.  Dia berdoa dengan doa yang seharusnya sedih, seharusnya membuat hati penonton merasa simpatik... tapi bagaimana mau simpatik bahkan air mata sang Ratu tidak menetes.

Kemudian di suatu malam yang berpetir si Ratu mendesah-desah sendiri seperti... si King Douchebrlaag menyadari itu dan dia tidak melihat siapa yang sentuh istrinya. Dari hasil desahan itu lahirlah Hercules, tapi sang ayah memberikan dia nama lain yaitu Alcides.

20 Tahun kemudian. Jeng jeng jeng....

Alcides tumbuh besar dan sedang pacaran (jatuh cinta) dengan seorang putri bernama Hebe.

sumber http://apnatimepass.com/the-legend-of-hercules-movie-still-9.jpg

 saat itu Saudara Alcides datang yang bernama Iphicles tidak suka dengan hubungan mereka karena Hebe adalah seseorang yang dijodohkan dengannya untuk melakukan pernikahan tiga bulan kedepan.  Mengetahui hal itu, sang Raja mengirim Alcides perang bersama dengan Sotiris ke negeri seberang dengan keinginan untuk bunuh si Alcides di sana. 

Inilah awal cerita dari Movie kita satu ini. 

Jujur saya akan mengatakan kalau saya suka dengan Hercules Story, saya menonton versi kartun, live action, juga gamenya.  Tapi, kecuali yang satu ini...No...

Pertama kita bicarakan soal plot dari cerita ini.  Beberapa bagian dari cerita ini bener-bener ripoff dari 300 dan Gladiator.  Saat mereka punya sedikit tentara mereka harus lawan banyak tentara... seperti 300 dan saat adegan mereka bertarung di arena benar-benar mirip Gladiator.

Intinya film ini bercerita tentang Alcides yang mengetahui bahwa dirinya adalah Hercules dan melakukan tugasnya untuk mengalahkan Ayahnya sesuai dengan yang seharusnya dia lakukan.  Saat mengetahui dirinya adalah seorang yang punya tugas sebesar itu, Kellan Lutz tidak bisa menunjukkan sesuatu yang menarik. Jika kamu baru tahu kalau dirimu punya kekuatan yang besar jelas seharusnya setidaknya kamu merasa kaget dan mulai memikirkan hal tersebut. 

Sumber dari http://cdn02.cdn.justjared.com/wp-content/uploads/headlines/2013/12/kellan-lutz-is-shirtless-sexy-for-new-legends-of-hercules-trailer.jpg

Putri Hebe di sini benar-benar pemanis cerita.  Dia pikirkan hanyalah bersama Alcides, tidak memikirkan tentang rakyat.  Apa yang dia pikirkan hanya satu, ingin hidup bersama Alcides.  Itu menyatakan kalau orang tua Hebe tidak mengajarkan Hebe tentang arti seorang putri sama sekali. Apa lagi Romance dalam cerita ini benar-benar di develop begitu buruk.  Kemunculan Putri Hebe dan Alcides di hutan dan ciuman.  Tidak ada penjelasan kenapa mereka bisa jatuh cinta, sejak kapan mereka kenalan, dan chemistri antara dua karakter ini adalah nol besar.  *Just look at Natalia and Asch Shall we!

http://www.hdwallpapersin.com/files/submissions/the_legend_of_hercules_movie_wallpapers_1861034284.jpg

Saatnya bicarakan dua villian di sini.  Yaitu ayah dan anak Douchebag King dan Douchebag Prince. Kita mulai dari Douchebag King.

Raja satu ini... yang dia kerjakan adalah yelling all the fuckin time!  Saat bicara dia teriak, setiap saat. Dia bisa saja datang ke tempat penjual Martabak dan tetap bicara dengan nada sparta Leonidas.  Intinya dia adalah karakter yang benar-benar menyebalkan dan selalu saja marah atas segala hal.

http://twitchfilm.com/assets/2014/01/legend-of-hercules-07-350.jpg
Coba perhatikan jenggotnya itu... Benar-benar terlihat fake. Oke aku tahu kalau film-film Indonesia punya jenggot dan kumis lebih tampak palsu, tapi ini standar hollywood... Come on.

Sementara Douchebag Prince adalah karakter paling menyebalkan di sini. Dia lembek dan menyedihan. Dia tidak punya kemampuan apa-apa dan memang keturunan Ayahnya yang suka teriak dalam segala hal.  His acting so slimy, dan tubuhnya kecil... Aneh, si Douchebag King tahu anaknya akan naik tahta tidak mengajarkan anaknya baik-baik untuk jadi petarung yang kuat. Aku tahu itu sama seperti Thor dan Loki di movie mereka, tapi bukankah Thor yang akan jadi raja dan lihat saja body-nya.

CGI di movie ini standarnya sama dengan Movie tahun awal tahun 2000.  Tampak begitu fake, ada adegan saat Putri Hebe menengok kebelakang. Latar belakangnya seperti visual efek movie tahun 90-an.  Saat Hercules mengayunkan pedang petirnya, benar-benar tampak aneh dan tidak realistik.  If you have low budget movie, don't make movie like this!

http://horrornews.net/wp-content/uploads/2014/01/the-legend-of-hercules-lightning-sword.jpg

Jika kalian perhatikan kostum-kostum di dalam movie ini, well tampak aneh.  Bahkan untuk era saat itu.

http://content.internetvideoarchive.com/content/photos/8612/703485_014.jpg

Salah satu yang harus saya sebut di dalam movie ini adalah overuse SLOWMO! Yeah, setiap action dan nyaris setiap ada terjadi baku pukul akan jadi Slllooowwww mooooo *akibatnya jadi ikut slowmo.

Seperti ini kira-kira setiap kena pukulan...
sumber : https://lh6.googleusercontent.com/-0dlLHKnpvrk/UiumfJau-pI/AAAAAAAAFAg/7TCiZVyVb28/daniel-jacobs-giovanni-lorenzo-face.gif%3Fimgmax%3D640


 Akting di movie ini.... OH MY GOD!

Coba kita balik ke awal lagi. Alasan kenapa sekarang sering sekali hujan, itu karena Zeus lagi marah dan terus turunkan hujan agar kalian tidak nonton movie ini!  Karena mereka membuat putra Zeus seburuk ini.  Kellan Lutz yang berperan di dalam Movie Hercules ini sangat statik, dia bahkan sangat jarang bicara karena setiap dia bicara tidak ada sesuatu yang menarik di sana.

Dia hanya punya nama Hercules tapi tidak punya karakter apapun di dalamnya. Karakter lain juga tidak banyak yang bisa dibicarakan, most of them is sucks so bad. Bahkan saat mereka berakting sedih, banyak adegan yang bahkan tidak menunjukkan airmata menetes.  Dialog-dialog di dalam movie ini tidak ada yeng dalam atau bermakna.  Bahkan saat Hercules menyampaikan pidato sebelum perang besar melawan Douchebag King, tidak menggugah semangat.  Karakter Hercules di sini keliatan mau pulang dan mengalahkan ayahnya hanya untuk mendapatkan Hebe lagi.  Tidak ada semacam develop dia tampak peduli dengan rakyat... Actually only one scene... Tapi tidak terdevelop dengan baik.

Final Battle sangat-sangat mengecewakan.  Pertarungan over slowmo dan di sini ada satu adegan paling...

Intinya adalah saat seseorang seharusnya tampak tertusuk di bahu kirinya, kameranya ada di sebelah kiri hingga membuat pisau itu terlihat jelas dijepit di ketiak si korban.  This... is... ARRGGGHHHHHH

Oke, saya kehabisan nafas buat cerita semua yang ada di movie ini.  Sangat jelas Legend of Hercules will...

Torture your soul to the DAMN!

Terima kasih sudah membaca review ini dan saya bilang jangan sedikitpun kalian ada keinginan nonton movie ini.  Just let me sacrifice my time and my money for you... just me... Okay! Just stay away from this movie... just watch Wolf of Wall Street or American Hustle. 

Jangan lupa dengar apa kata Yui di samping dan sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu yang lain lagi.

Keterangan :

Keterangan :

nilai 1-2 saya akan sebut This will torture your soul to the damn ini artinya apapun yang saya review adalah karya yang amat buruk dan jika kalian maksa buat mainin, nonton, atau baca akan merusak jiwa kalian.

Nilai 3-4 saya akan sebut Just forget about this and continue your life without it Ini adalah sebuah karya yang tidak pantas diingat dan sebaiknya lupakan karena tidak berarti alias buang-buang waktu untuk dilirik.

Nilai 5-6 Saya akan sebut It's good to time wasting artinya kalian bisa menikmati hal ini jika ga ada kerjaan, tidak ada tugas, hanya buat main-main dan tidak ditanggapi serius.

Nilai 7-8 Saya akan sebut This is worth it, Enjoy your time with it! Dengan kata lain karya ini pantas untuk kalian nikmati dan pantas kalian gunakan waktu kalian untuk merasakannya.

Nilai 9-9,5 Saya akan sebut You want through this again! Ini saya maksudkan bahwa karya ini pantas kalian baca lagi, nonton lagi, mainin lagi alias punya high replay value.

Sekarang untuk nilai tertinggi 10 saya akan sebut AMAZEPIC (It's Amazing because it's Epic) ini jelas sebuah karya yang menurut saya benar-benar pantas kalian nikmati dan sangat memorable.  Dapat nilai 10 bukan berarti karya ini flawless.  Tapi, saya cuma menegaskan bagian hal keren dari karya ini jauh lebih banyak dibanding yang jeleknya/flaw-nya.  Ibarat 11 hal bagus dan 1 hal jelek. Seperti itu.











Sabtu, 25 Januari 2014

What Zen Thinks about Legend of Heroes : Tears of vermillion? (PSP Games)



Ayo kita melihat salah satu marathon yang konstan di game ini.




Legend of Heroes : A Tears of Vermillion.
Developed by Falcom and Microvision
Published by Bandai
Platform : PSP

Legend of Heroes adalah game dimana saat kamu memainkannya dan kamu sadar kalau game ini begitu hafal dengan standar RPG yang kau kenal selama ini.  Game ini dimulai dengan penyerangan sebuah tempat oleh Lord Bellias yang ingin mencari seorang gadis yang disebut sebagai Durga’s Daughter.  Dia adalah Eimelle adik dari Avin, mereka begitu dekat karena Eimelle dan Avin kehilangan ortu mereka.



Kejadian ini menyebabkan Avin dan Eimelle terpisah.  Avin kini tinggal bersama seorang sage Lemuras dan dia pun menjadi murid Sage tersebut di sebuah desa terpencil.  Selain itu Avin juga berteman dengan Mile.  Cerita pun dilanjutkan setelah Avin dan Mile berumur 18 tahun di sinilah saat Lemuras meninggal. Avin dan Mile pun mulai perjalanan untuk mencari Eimelle.



Dimulai dari grafik, game ini cukup step up dari versi awalnya di PS1 yang tidak dirilis keluar.  Setiap kali berdialog karaktermu akan muncul di layar dengan berbagai ekspresi yang menunjukkan bagaimana dirinya di dalam cerita tersebut.  Setidaknya, tidak seperti di Crimson Gem Saga dimana karakternya digambar besar-besar tapi ga memperlihatkan ekspresi karakternya.  It’s pointless.



Dari segi gameplay, game ini memberimu kuantitas item yang sangat mengecewakan.  Oke, mayoritas game kuantiti per item adalah 99, terus jika kalian melihat Star Ocean, itu batasnya 20 Item, di tales series 16 item.  Tapi di game ini, kamu Cuma bisa bawa 10 item.  Saya sangat sering kehabisan karena itemnya sedikit sekali.  


Selain itu kamu punya pet, yah seekor kelinci yang entah siapa namanya.  Setiap kali dia menemukan sesuatu, kamu dekati dia dan tekan X maka dia akan memberikan item tersebut.  Dia juga perlu dikasih makan, walau menurut saya tidak ada sesuatu yang spesial dari memberinya makan, tidak ada indikasi dia lapar, tidak ada indikasi perbedaan efek makanan terhadap kelinci tersebut. 




Kelinci ini juga bisa bantu dalam battle, jika ada tanda love di kepalanya, dia akan memberikan stat effect pada karaktermu, jika muncul tanda marah maka dia akan jatuhkan batu besar dia tas musuhmu…(entah gimana caranya)



Navigasinya lumayan, aku Cuma masih kesal dengan game di konsol advance yang tidak punya map system.  Setidaknya kamu punya map, yah kadang-kadang juga ga begitu membantu.  
 
Saat berbelanja, weapon-weapon tidak ada deskripsi yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari senjata itu.  Hanya sebatas memperlihatkan perubahan statusmu.  Well, it’s okay, right? NO! setiap senjata seharusnya punya deskripsi dimana kita bisa tahu kemampuanya, bisa saja senjata itu bisa punya element effect, Status effect, di sini kamu tidak akan tahu soal itu karena bener-bener tidak ada penjelasan.



Sekarang saya akan jelaskan system battle-nya, pertama tidak ada random battle, kamu battle hanya jika menyentuh musuhnya.  Jika musuhnya marah maka dia akan mengejarmu, jika dia takut dia akan menjauhimu (andai kamu sudah over level). 


Game ini punya system battle seperti Grandia III sebenarnya, dimana semua karakter ada di sebuah field. 
Setiap karakter punya batasan jarak serang dan jarak gerak sendiri-sendiri. Jadi kamu bisa mengendalikan posisinya dan punya dampak yang signifikan dengan jalannya pertarungan.  


Karakter punya tiga meter. HP meter, MP Meter, dan Power Meter. HP dan MP jelas kalian sudah tahu apa gunanya, Power meter berguna jika sudah penuh kamu bisa mengeluarkan jurus khusus yang kuat.  


Di game ini punya serangan biasa, Magic, dan skills.  Skills tidak menggunakan MP sementara Magic menggunakan MP.
Tingkat kesulitan di game ini tidak seberapa, aku hanya kesulitan di dua battle saja. Battle lawan Fatima dan melawan Final Boss. Sisanya, tidak begitu mengganggu.
Karakterisasi di game ini sangat mediocore.  Karakter utama memang careable, tapi menurut saya tidak begitu memikat. 


Saya lebih tertarik sama Karakter utamanya Ceweknya yaitu Rutice, karakter yang satu ini sangat dependable. Dia punya skill, magic, dan serangan yang bagus, dia bahkan bisa Black and White Magic.  I have to say she is best character in the game.  Aku juga suka romance interest antar dua karakter ini.  Mereka saling care dalam gaya yang menarik. Tapi, masih sangat meh jika dibandingkan dengan romance-romance dari RPG lain yang saya tahu…


Avin adalah sosok yang pemarah dan mudah terbawa oleh suasana, sementara si Mile lebih tenang dan selalu membuat Avin bisa kembali tenang agar dia tidak bertindak gegabah. Mereka sudah punya chemistrie sebagai sahabat yang cocok dan saling mendukung.


Bagaimana plot dan Story?
Hahaha… *berusaha tenang dulu.  It’s marathon of Mediocorecity, intinya game ini benar-benar pakai plot standar yang sudah kalian kenal sejak Era SNES. 
Ini agak spoiler, so I give you warning.

  1. Karakter utama mencari adiknya yang katanya adalah kunci untuk membangkitkan iblis untuk menghancurkan dunia (check) I seen that before.
  2.  Sahabat si MC dikira mati padahal tidak, (check)
  3.  Karakter jahat jadi baik karena si chara baik menolongnya dan malah jatuh cinta padanya, (check)
  4.  Sahabat karakter jadi jahat saat muncul kembali karena dikendalikan… (check)
  5.  Final Boss ingin hancurkan dunia karena dia piker dunia sudah jelek (check)
  6.  Si sahabat jadi baik lagi di akhir cerita (check) 
  7. Final Boss menjelaskan semua secara penuh alasan dia menjadi ketua Octum Apostles, (Check).
  8. Kenapa banyak RPG yang memutuskan untuk habis tepat saat si MC cewek dan MC Cowok mau menyatakan cinta.  (check)
Mediocore sekali untuk story-nya. Gamenya juga amat to do point.  Gamenya tidak banyak variasi, hanya fokus ke plot utama. Entah karena saya belum menemukannya, atau bagaimana.  Intinya gamenya terkesan linear sekali.


Fitur-fitur di game ini tidak banyak, bahkan seingatku tidak ada ekstra dungeon atau semacamnya.  Salah satu fitur favoritku adalah Karamus the writer, kenapa dia? Dia membuat cerita berdasarkan pengalaman si Ravin.  Yups sebuah novel, dan lucunya cerita dia lebih bagus dibandingkan kisah si Ravin sendiri.


Di game ini kamu bertemu banyak karakter.  Mereka akan silih berganti tergantung plot. Ini sih soal pendapat pribadi, tapi saya tidak suka dengan hal begini.  Lebih baik karakternya sedikit dan fokus daripada karakter yang banyak tapi mereka terbatas oleh Plot. 

Eimelle it is really cute


Andai karakternya banyak kenapa tidak membiarkan gamer menentukan siapa saja yang mereka suka dan dipakai untuk melawan final boss.  Kenapa tidak seperti Chrono Cross atau Suikoden.  Hingga kita punya Member tim yang tetap?  Well, itu sudah ketentuan gamenya, what you can do anyway.

Boy? really, Tell me what this boy have to show he is a boy?

Ada beberapa karakter yang menarik selain karakter-karakter utama. Seperti Douglas yang berusaha menguatkan diri agar dia pantas memakai Thunder Sword, lalu ada cowok trap yang cantik Rael, dan banyak karakter lain.  Kadang-kadang membuat saya merasa disorientasi.


Jadi bagaimana pendapat saya soal Legend of Heroes : Tears of Vermillion? This is good to Time Wasting. Yah jika kamu tidak ada RPG lain yang lebih menarik, mungkin kalian bisa coba-coba game ini. 

Keterangan :

nilai 1-2 saya akan sebut This will torture your soul to the damn ini artinya apapun yang saya review adalah karya yang amat buruk dan jika kalian maksa buat mainin, nonton, atau baca akan merusak jiwa kalian.

Nilai 3-4 saya akan sebut Just forget about this and continue your life without it Ini adalah sebuah karya yang tidak pantas diingat dan sebaiknya lupakan karena tidak berarti alias buang-buang waktu untuk dilirik.

Nilai 5-6 Saya akan sebut It's good to time wasting artinya kalian bisa menikmati hal ini jika ga ada kerjaan, tidak ada tugas, hanya buat main-main dan tidak ditanggapi serius.

Nilai 7-8 Saya akan sebut This is worth it, Enjoy your time with it! Dengan kata lain karya ini pantas untuk kalian nikmati dan pantas kalian gunakan waktu kalian untuk merasakannya.

Nilai 9-9,5 Saya akan sebut You want through this again! Ini saya maksudkan bahwa karya ini pantas kalian baca lagi, nonton lagi, mainin lagi alias punya high replay value.

Sekarang untuk nilai tertinggi 10 saya akan sebut AMAZEPIC (It's Amazing because it's Epic) ini jelas sebuah karya yang menurut saya benar-benar pantas kalian nikmati dan sangat memorable.  Dapat nilai 10 bukan berarti karya ini flawless.  Tapi, saya cuma menegaskan bagian hal keren dari karya ini jauh lebih banyak dibanding yang jeleknya/flaw-nya.  Ibarat 11 hal bagus dan 1 hal jelek. Seperti itu.

Terima kasih karena sudah membaca review ini. Apa kalian pernah memainkan Legend of Heroes series? JIka pernah yang mana kalian pernah mainkan dan yang mana favorit kalian.  Komen di bawah!

Jangan lupa untuk mendengar apa yang dikatakan Yui di samping!

Sabtu, 18 Januari 2014

What Zen Thinks about New Story Magazine Issue? (Rant)

Belakangan ini saya melihat banyak sekali komentar negatif tentang story yang baru. Wajah baru Story benar-benar kontroversi dikalangan fans, tapi tidak untuk kalangan pembaca majalah remaja pada umumnya.  Mari kita bicarakan itu sekarang...

Story adalah sebuah majalah cerpen terbesar di Indonesia. You have to admit that's true.  Mungkin banyak yang akan menyebut Story adalah majalah yang memang diperuntukkan para penulis seperti saya.  Saya pribadi punya tiga karya yang pernah diterbitkan di Story dan saya adalah langganan setia story, saya memilikinya dari yang pertama sampai edisi... entahlah saya tidak ingat. Soalnya saya berhenti beli story sekitar setengah tahun lalu.

Bukan karena saya tidak suka story lagi, cuma lapak majalah langganan saya yang satu-satunya menjual story, tidak kebagian story lagi dan itulah yang jadi masalah.

Jika kalian tidak tahu Story, kalian bisa membaca review penuh saya soal Story yang saya sukai di sini.

Story yang lama selalu pakai model artis-artis Indonesia yang di close up.  If you read my review, you should already know that.  Tapi, story yang terbaru berwajah baru dan benar-benar mengubah Story menjadi majalah mainstream yang kau bisa temukan dimana-mana.  there's nothing Special about new story anymore.

Sumber dari Wergu Wergiasih

Story tidak lagi memakai model-model dari artis Indonesia tapi sekarang mulai ke Korea.  Ini benar-benar menghilangkan ciri Story yang Menghanyutkan.  Wait!  ini bahkan menggantinya menjadi Cheer Up. Story complety Change right now.  Ini jelas benar-benar mengundang kesedihan, amarah, juga kekesalan para storylovers.  Walau terjadi pro dan kontra. As I see, most of em is Kontra.

Contoh paling sederhananya kalian bisa baca di sini.

Saya di sini bukan ikut-ikutan artikel itu yang uneg-uneg soal kekecewaannya saja.  Saya tahu Mbak Erin. Saya pernah bertemu dengan beliau langsung, aku tahu Mbak Erin melihat Story yang dia bina sekarang berubah begini, I know she cry out there.

So, here... Saya mau sampaikan uneg-uneg beberapa alternatif untuk Story agar tidak kehilangan penggemarnya seorang penulis-penulis yang masih berharap karyanya mejeng di Majalah tersebut. So Here we go.

Saat membaca artikel uneg-uneg kekesalan Storylovers di atas.  Saya berpikir kalau menejemen baru story lagi banyak memakai iklan-iklan K-pop culture.  Jika dipikir-pikir maka seharusnya income story sekarang lagi lumayan tinggi.  Mengesampingkan kekecewaan yang terjadi dari para penggemar.

Maka alternatif yang saya mau utarakan dan sarankan adalah adanya dua sesi untuk Story. Story yang versi cetak di sana fokus pada fashion-fashion, K-pop culture dan beberapa cerpen.  Kemudian Story juga menerbitkan versi Online yang fokus ke cerpen-cerpen.  Aku tahu ini mungkin ini bisa jadi sesuatu yang berat di jalankan. Tapi inilah saran yang terpikirkan di kepala saya.

Ada majalah lain yang melakukan demikian.  Menerbitkan majalah yang isinya konten-konten yang lagi banyak disukai oleh masyarakat. Sementara di Online mereka menyediakan konten yang lebih khusus, biasanya yang konten berbau dewasa.

Story, bisa ambil jalan ini untuk tetap menjadi Majalah Teenlit yang dicintai oleh penulis-penulis yang berusaha mendapatkan kepercayaan diri di luar sana.  Jadi Majalah-majalah yang terbit secara cetak fokus ke hal-hal yang sudah menjadi mainstream sekarang. Jika membeli itu, tersedia kupon khusus. Jika menulis nomor kupon itu ke sebuah website khusus. Maka mereka bisa melihat majalah Story versi online yang penuh konten dunia penulisan yang mereka sayangi.

Mungkin sebaiknya yang di versi Online, tidak untuk didownload untung menghindari pengopian massal. Jadi saat membacanya harus Online.  Terkesan sangat menyebalkan, tapi sebagai seorang yang masih mencintai Story, kita juga mesti berkorban.

Tapi bagaimana baiknya, Nanti Pihak redaktur Story bisa pikirkan dan mempertimbangkan saran saya ini.  Jujur saja, saya lakukan ini karena saya masih sayang sama Majalah ini.  Saya masih ingat saat pertama kali iklan menayangkan Majalah Story yang memang menghanyutkan. Satu-satunya Majalah yang saya koleksi sekian banyak dan jadi aktivitas bulananku untuk menggarapnya hingga habis.

Jadi, aku tahu kalian kecewa, aku tahu kalian kesal dengan New Story Magazine.  Maka dari itu, mari kita dinginkan kepala, jangan sampai tragedi Anita Cemerlang terulang kembali. Percayalah pihak Story tidak mau ini juga terjadi.  Jika kalian mendengar yang terjadi sama acara Hitam Putih, maka kejadian yang terjadi sama Story yang baru ini dan semoga ga berakhir sama dengan acara tersebut.

Mari kita dukung sama-sama agar Story bisa menemukan jalan terbaik untuk tetap eksis dan tetap dicintai oleh Storylovers...

Salam Kreatif, salam sastra dari Penggemarmu.


Zen Horakti.

Senin, 06 Januari 2014

What Zen Think About Spiderman and XMEN : Arcade Revenge? (SNES)

Well, It's been long time... I finally found it!


Well saya sebenarnya tidak begitu berharap banyak dari game ini, setidaknya saya mau game sidescroller yang asik, mungkin platform yang menarik dan menantang.  saya sempat mengira game ini akan beat'em up, but nope. It's Platform game.

Cerita dimulai dengan gambar komik dimana X-Men membutuhkan bantuannya.  Dan Prolog stage (baru prolog loh) kamu memakai spiderman.


Yups, As you can see... kita punya tiga nyawa (lives) dan petunjuk (yang tanda panah itu) dan tentu saja HP yang cukup panjang.  Sepertinya sudah cukup decent.  Grafiknya juga lumayan untuk 16 Bit.  But just wait... I gonna show you something interesting.

Masalah pertama adalah control, this game has really awfully awkward control!

pertama coba bayangkan jika Spiderman tidak bisa melakukan webswing jika dia sedang melompat.  Yups, di game ini Spiderman tidak bisa melakukan webswing jika kakinya tidak menginjak tanah.  Lebih parah lagi, si Spiderman tidak bisa menggunakan tinjunya dalam bertarung.  dia selalu melakukan webshot.


Misi pertama adalah menghancurkan semacam device yang entah apa gunanya dan harus dihancurkan berdasar urutannya.  Lebih parah lagi banyak tempat-tempat yang sulit dijangkau, ditambah sedikit sekali power up.

Webshoot-nya pun hanya bisa ditembak ke depan.  Yah, andai saja jika musuh tidak datang dari berbagai macam tempat.  Maka ini tidak masalah.





Kadang ada musuh yang terus menembakmu dan dia tidak keliatan di layar, tapi anehnya saat kamu menembak ke sana, musuhnya ga kena, Dan dia tidak berhenti menembak sama sekali.


Lihat saja, dia menembak tepat saat kamu ada di sana.  Well, aku ga masalah dengan tantangan, tapi kalau tantangan itu berarti kontrol yang buruk. Maka itu hanya mengeroyok gamernya.  Well, actually I'm not done.

Akhirnya aku berhasil melewati prolog stage dan di sinilah gameplay aslinya.  gamer bisa memilih menggunakan siapa saja antara Spiderman, Wolverine, Cyclops, Gambit, dan Storm.  Setiap karakter yang dipilih punya stage-nya masing-masing.

Saya mulai dengan mencoba Gambit.


Well, collecting Star? and chased by spike wheel.  What this remind you of?

Well, gambit sangat buruk dipakai. Dia menyerang dengan melempar kartu dan arah kartunya melengkung dan tidak lurus ke depan.  Yeah, akhirnya musuh yang ada di depan tidak kena serangan.


Perhatikan yang seperti Health Meter di bagian kanan atas.  kalian tahu apa itu?  itu adalah peluru alias batas penggunaan kartu gambit.  Lebih parah lagi adalah kamu cuma bisa melompat satu kali, ditambah lagi kamu tidak bisa melompat turun.

Kalian tahu apa yang terjadi jika kalian mati?

kalian bukan kembali ke check point, oh no. Back to beginning? No...

back to here!


Yups, back to character select screen.

Lebih parah lagi untuk memilih karakter tidak dengan tekan kiri atau kanan, atas atau bawah.  Tapi dengan menekan Select?  Why?  mekanismenya hanya untuk membuatnya semakin membingungkan.

Oke saya sudah capek sama gambit.  Let's try another one...  Wolverine.

Wolverine tempatnya seperti sebuah circus freak stage.  Sebenarnya mengingatkan aku pada stage pertama di game Batman di stage joker.


Di sini sebenarnya tidak terlalu masalah. Aku bahkan bisa bertahan sampai melawan boss.  Tapi boss ini benar-benar menyebalkan. Aku tidak bisa menemukan sedikitpun cela untuk menyerang dan saat dia menyerang, benar-benar memakan HP begitu banyak. Well as you can see... I lost.


Back to selection screen again.

Sekarang kita coba cyclops.


Apa kalian melihat bagaimana cara si Cyclops menendang?  What a Puny kick!  It's embarrassing!  Well, andai Cyclops melihat dirinya seperti ini di game.  He will do this!

Destroy that game!!

Well, kita lanjut ke next character.  Storm... and finally!!! It's still sucks!

Lihat dimana storm sekarang!





That's really problem.  Storm adalah karakter yang terbang dan dia di taruh di underwater stege?  benar-benar ga sesuai.  Well, this stage is hard.  bayangkan saja dengan kontrol yang buruk lalu kamu harus berenang di dalam air dengan time limit?  well I died...

But... saya kehabisan Lifes dan...




Yes, we back to title screen.  No continues, no checkpoint, bad control Scheme.  Nice... siapa yang bertanggung jawab sama ini... wait? Let's look the title screen... its... LJN! WHAW the owner of shitty rainbow.  Well, andai kalian pernah nonton AVGN, LJN adalah musuh besarnya LJN... dengan Fred Fuchs.  Saya tidak ada rencana mencari game LJN.  Saya bahkan tidak sadar setelah saya mencoba main game ini dan betapa buruknya game ini.

Oke, saya sudah tidak bisa lanjut lagi. Stage yang saya bisa menangkan hanya prolog stage. Sisanya benar-benar menakutkan.

I say, this game... Will torture your soul to the damn! Don't even bother to play it.  But if you want to try... I warn you, you not gonna happy...

Terima kasih sudah membaca review ini dan jangan lupa untuk mendengar apa yang dikatan Yui di samping.

Keterangan Verdict.




nilai 1-2 saya akan sebut This will torture your soul to the damn ini artinya apapun yang saya review adalah karya yang amat buruk dan jika kalian maksa buat mainin, nonton, atau baca akan merusak jiwa kalian.

Nilai 3-4 saya akan sebut Just forget about this and continue your life without it Ini adalah sebuah karya yang tidak pantas diingat dan sebaiknya lupakan karena tidak berarti alias buang-buang waktu untuk dilirik.

Nilai 5-6 Saya akan sebut It's good to time wasting artinya kalian bisa menikmati hal ini jika ga ada kerjaan, tidak ada tugas, hanya buat main-main dan tidak ditanggapi serius.

Nilai 7-8 Saya akan sebut This is worth it, Enjoy your time with it! Dengan kata lain karya ini pantas untuk kalian nikmati dan pantas kalian gunakan waktu kalian untuk merasakannya.

Nilai 9-9,5 Saya akan sebut You want through this again! Ini saya maksudkan bahwa karya ini pantas kalian baca lagi, nonton lagi, mainin lagi alias punya high replay value.

Sekarang untuk nilai tertinggi 10 saya akan sebut AMAZEPIC (It's Amazing because it's Epic) ini jelas sebuah karya yang menurut saya benar-benar pantas kalian nikmati dan sangat memorable.  Dapat nilai 10 bukan berarti karya ini flawless.  Tapi, saya cuma menegaskan bagian hal keren dari karya ini jauh lebih banyak dibanding yang jeleknya/flaw-nya.  Ibarat 11 hal bagus dan 1 hal jelek. Seperti itu.