Senin, 25 Agustus 2014

What Zen Thinks about Guardian of the Galaxy? (Movie)

HAHAHA... HAHAHAHAAAA



Guardian of the Galaxy disutradarai oleh James Gunn dan siapa saja bintangnya kalian bisa abca sendiri di poster di atas.

Saya pribadi sudah sangat hype dengan movie ini sejak trailer pertama keluar.  Bagaimana reviewer-reviewer di Youtube juga banyak membicarakannya.  So, apa ini pantas mendapatkan Hype yang sudah tinggi ini?

Let's talk about it.



Story dari GotG menceritakan seorang pemuda bernama Peter Quill yang juga menyebut dirinya Star Lord "Legendary Outlaw" yang dia amat banggakan itu.  Kerjaan Peter Quill itu seperti seorang Dungeon Explorer yang mendapatkan barang-barang berharga yang langka berdasarkan permintaan klien.  Di saat itulah dia menemukan sebuah bola yang mentrigger masalah lebih besar yang berbau World Saving menjadi penyebab dirinya bertemu dengan empat orang lainnya juga berurusan dengan seorang yang terkenal keji, Ronan.

Plot dari GotG tidaklah begitu berbeda dari The Avenger.  Yeah, more less... Tapi apa yang menyebabkan Guardian of the Galaxy lebih spesial bagiku?



Mari kita bicarakan soal gaya atau style pembawaan cerita di movie ini.  GotG adalah movie yang benar-benar berhasil membuat saya terpingkal-pingkal karena humornya yang sangat cerdas.  Kalian pernah nonton One Piece? Bagaimana humor-humor di dalam anime itu kadang-kadang out of the place, just pop out of the nowhere.  Sang penulis script sepertinya benar-benar bereksperimen soal joke dan komedi di dalam movie ini dan setiap punchline really hit me, kadang hanya sedikit, kadang benar-benar Right at my guts and make me LOL!



Karakter di dalam movie ini juga amat menarik. Setiap karakter punya masa lalu yang kelam dari masing-masing membuat karakter mereka terbentuk secara menarik.  Tapi, yang paling menentukan bagus tidaknya film ini adalah Bradley Cooper sebagai Rocket.  Karena mayoritas orang-orang yang menonton trailer sudah tertarik padanya, jika dia berpenampilan buruk, itu bisa sangat memengaruhi seluruh movie. Karakter terlucu sebenarnya dipegang oleh Groot.  Yeah, dia hanya berdialog "I am Groot" tapi setiap dia ngomong itu bisa memancing tawa penonton yang ada di bioskop.  Ini bukan berarti karakter lain buruk though, Peter Quill dan Batista mereka sama-sama memerankan karakter yang keren....



Saya berikan approve untuk Batista though, seingat saya ini adalah film pertamanya di Hollywood dan menunjukkan dia bisa akting.  Karakter Drax yang diperankan Batista walau sebagai karakter yang punya masa lalu yang amat kelam dan tubuhnya digeluti oleh dendam, Batista tetap bisa membuat punchline humor yang tepat dan berhasil membuat saya tertawa-tawa.

Sayangnya, bagi saya Gamura adalah yang menurut saya karakternya kurang depth.  Yeah, I know she suppose to be quite stoic and emotionless, tapi saya tidak melihat ada yang istimewa dari Gamura...

Ceritanya ikut-ikutan Stoic

Selain Gamura, sebenarnya karakter yang paling kurang depth adalah Ronan the Main Villain.  Dia penjahat seperti Dark Elf di Thor 2. Dia jadi penjahat karena itu emang jadi tugasnya, menjadi penjahat.  Alasan kenapa dia demikian, apa motivasinya yang membuatnya demikian tidak begitu kelihatan. Tapi, dia jelas lebih baik dibanding Dark Elf di Thor 2 karena dia menunjukkan betapa berbahayanya dirinya.  Dia kuat, manacing, tangguh, dan juga mencekam.

and Yondu... Whaw he is badass!

Secara plot, movie ini tidak ada yang spesial.  Nyaris sama persis seperti layaknya Avenger, namun ditambah dengan bumbu-bumbu humor yang lebih banyak dan karakter yang lebih konyol.  Andai saja mereka punya villain sekocak Loki, maka movie ini akan jadi Super Hero Comedy Epic.

Sebagai sebuah film yang mengantar kita ke Avenger 2 dan salah satu adaptasi komik Marvel yang cukup underrated, Guardian Of the Galaxy melampaui ekspektasi yang ada.

That Why Guardian of the Galaxy make You want trough this again!



Buy the blu-ray, watch again! Ajak adikmu, ajak orang tuamu, ajak siapa saja untuk ikut menonton movie ini. Karena semua umur bisa menikmati.  And no kiss scene at all...

Terima kasih sudah membaca review ini dan sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu yang lain lagi.

2 komentar:

  1. nampaknya filem ini jadi obat stelah review sebelumnya ya? heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alasan kenapa saya suruh pembaca review sebelumnya buat nonton nih film.

      Hapus