Rabu, 08 Mei 2013

What Zen Thinks about Ironman 3(Movie)?

Hari selasa lalu saya pergi ke XXI dan menyiapkan diri menonton salah satu superhero kesukaanku Ironman dan kali ini adalah Iron Man 3 siap untuk di tonton.


Iron Man 3,
Starring Robert Downey Jr., Gwyneth Paltrow, Don Cheadle, Guy Pearce, Rebecca Hall, Stephanie Szostak, James Badge Dale, Jon Favreau and Ben Kingsley.
Directed by Shane Black.

Oke, saya sudah menunggu film ini sejak lama.  Iron Man 3 ada kemungkinan menjadi final dari trilogi movie Iron Man.  Kecuali Iron Man kembali di Avenger.  So, ceritanya adalah di Iron Man 3 Tony Stark masih mengalami masa traumatisnya karena kejadian di Avenger dimana dia nyaris mati karena membawa Bom Nuklir keluar angkasa.  Dan berkali-kali dia tiba-tiba saja merasa sesak nafas dan melemah karenanya.  Hal ini terjadi semacam trigger trauma yang akan terjadi di dalam kondisi tertentu, seperti saat ada orang yang menyebut New York tempat kejadian dimana Iron Man nyaris mati di film Avenger.

Salah satu yang menarik dari Iron Man 3 adalah di sini penonton akan melihat Tony Stark as Tony Stark not as Iron Man.  Seperti layaknya Bruce Wayne sebagai Bruce Wayne di Dark Knight Rises dimana Bruce Wayne menunjukkan dia masihlah manusia yang juga ada saat-saat dia benar-benar lemah dan butuh orang lain.

Begitu pula Tony Stark, di awal cerita Tony bahkan tidak bisa tidur sama sekali selama 72 jam lebih dikarenakan dia mengalami mimpi buruk yang berulang-ulang jadi dia habiskan waktunya untuk hobinya merancang berbagai macam suit Iron Man miliknya.

Plot utama dalam cerita ini dijelaskan sejak Prolog, diawali dengan Tony Stark yang telah melanggar janjinya dengan seseorang dan kini orang itu datang kembali membalas dendam atas apa yang Tony Stark lakukan.  Selain itu, dia juga ingin membuat dunia mengalami kekacauan dengan army yang dia bentuk dan melakukan aksi terorisme, dia bernama Mandarin.

Saat pertama kali melihat Mandarin, saya sampai mengira dia seperti layaknya Osama. XD

Movie ini mengalami banyak kontroversi dari para fanboy dan juga penonton biasa.  Karena banyak fakta-fakta yang bertentangan di Iron Man versi komik dan movie di sini.  Dan itu semua tergantung sama bagaimana para penonton merasakan yang ada di dalam movie ini.

Seperti yang saya katakan Movie ini lebih fokus kepada Tony Stark as Tony Stark, bukan sebagai Iron Man, dia manusia yang punya kekasih yang dia cintai, dia juga bisa rapuh, dan dia juga menunjukkan sisi lemahnya kepada orang lain.  Dia tampak nyaris menangis ketika melihat Pepper tertangkap dan dijadikan kelinci percobaan oleh villain.

Akting Tony Stark alias Robert Downey Jr. cukup memukau.  Saya masih suka dengan joke-joke yang dia lontarkan, bagaimana dia berbicara dengan orang lain di luar orang yang dia percaya, arogan dan cueknya juga tetap sebagai Tony Stark.

Aksi-aksi yang ada di dalam movie cukup mengesankan menurutku.  Di balik kacamata 3D yang saya kenakan, 3D efeknya tidak sememuaskan Avenger, tapi lumayan.  Malah aksi terbaik yang saya lihat dari Tony Stark adalah saat dia hanya punya satu tangan dan satu kaki dari Iron Suit-nya. Saya merasakan bagaimana romansa dan chemistry antara Pepper dan Tony Stark juga memukau.  Stark juga punya rasa simpatik sama orang lain jadi benar-benar menunjukkan sisi kemanusiaan Stark.  

Sekarang saya akan review dengan beberapa spoiler dan saya akan merahkan agar tidak terlihat, jadi jika belum nonton movie-nya sebaiknya jangan blok bagian hitam agar kesan dari movie tidak hilang.

Pepper berperan cukup banyak di movie ini, selain itu Pepper ternyata punya hubungan dengan Villain.  Pepper bahkan sempat sekali memakai Suit Iron Man walau sayangnya tidak dipakai terlalu lama.  Ekspektasi saya di movie ini adalah, Pepper juga menjadi Iron Woman walau hanya dalam waktu singkat tapi dia memakai suit tersebut membantu Stark, sayangnya itu tidak terjadi.

Yang saya pertanyakan bagaimana Pepper bisa punya hubungan dengan si Villain, padahal awal ceritanya si Villain justru punya hubungan dengan Stark dan si cewek ahli tanaman itu.  So, sebenarnya intinya Villain suka pada Pepper sayangnya Pepper tidak menerimanya dan memilih Stark, walau si Villain sudah menunjukkan hal-hal keren yang baru saja dia temukan.

Sejauh yang saya tahu ada tiga hal yang membuat orang agak kecewa di movie ini. 


  1. Iron Suit is too damn weak, dan aku harus akui memang demikian. Terutama Mark 42 (Kalau tidak salah) yang ada di poster yang saat memeluk Pepper.  Kalian bisa lihat sendiri bajunya saja sudah tampak rusak, dengan kata lain be prepared kalau Iron Suit di film Iron Man 3 akan tampak mudah rusak dan malah hancur.  Saya memang agak kecewa, padahal Iron Suit itu kuat karena bahkan bisa menahan petir dari Thor, tapi di sini Mark 42 yang mengambil banyak peran sepanjang cerita mudah sekali hancur.  Tapi, di sisi lain itu justru menimbulkan banyak kekocakan.
  2. Mandarin the main Villain.  Mandarin di awal cerita menampakkan diri sebagai seorang terorist dengan janggun panjang ala Osama Bin Laden yang tampak kejam dan mengerikan.  Ternyata yang ada di layar hanyalah pancingan alias Decoy sementara real Mandarin adalah temannya Pepper.  Semua orang mayoritas kecewa dikarenakan Mandarin adalah palsu yang hanya dimainkan oleh aktor yang pengecut, pecandu Narkoba, juga suka sex.  Ibarat ekspektasi orang-orang bahwa Mandarin is the real badass ternyata hanya lelaki yang lemah dan bahkan dengan sedikit gretakan dia langsung layu dan mengatakan semua rahasia yang dia tahu.  Actually is nice twist, for me...  Semua tidak akan menyangka hal tersebut apa lagi sepanjang film yang kita tahu adalah temannya Pepper bekerja sama dengan Mandarin, padahal tidak demikian.  Katanya ibarat seperti Batman tanpa Joker, but wait... Bukankah Bane di Batman Dark Knight Rises juga demikian?  Bane yang memakai topeng layaknya Hentai Kamen juga bukan real villain, tapi walau begitu semua orang ga kecewa karena Bane palsu tetaplah kuat dan bisa jadi musuh Batman, sementara Mandarin Palsu adalah orang lemah yang menyedihkan.  Tapi, jika saya menjadi penjahat besar seperti itu, saya juga bakal melakukan hal yang sama.  Saya ga akan menunjukkan wajah saya di depan umum dan gunakan aktor yang main di layar. Apa lagi wajah saya sudah banyak tahu, maka sangat berbahaya menunjukkan identitas di depan layar.  So, Actually that is strategy.  Saya juga berkali-kali melihat keadaan yang sama di mana orang yang kita sangka adalah real boss ternyata hanyalah decoy!  Tapi, kenapa orang banyak banget kecewa sama Mandarin Palsu? Saya sih merasakan beberapa hal alasannya, pertama Mandarin Palsu tidak dipasang kekuatan yang membuat dirinya seperti anggota mandarin asli yang bisa regenerasi, kedua dia tidak punya rasa bersalah saat membongkar kedok Mandarin asli, apa si Mandarin Asli tidak memberinya sesuatu agar dia tidak bocorkan rahasia sama sekali?  Kenapa tidak pasang semacam bom layaknya orang-orang yang dikorbankan, jadi andai Mandarin palsu tertangkap dia tinggal diledakkan.
  3. Banyak fakta berbeda dari komik.  Saya tidak pernah baca komik Iron Man, saya pernah menonton versi kartunnya, dan saya tahu pastinya dari komik, cartoon dan movie pastilah berbeda.  So, aku tida peduli dengan bagaimana di komiknya, saya enjoy movienya sebagai kisah yang terpisah.  Karena itu, jadinya tidak begitu membuat saya kesal karena berbeda.  Lagian, Samurai X saja memiliki plot berbeda dari manga dan anime-nya.  Tapi, kenapa tetap epik? Karena karaktisasinya sesuai dengan karakter asli di manga dan animenya.  Bagaimana dengan Last Air Bender?  Plot sama dengan filmnya, tapi akting dari aktor-artisnya jelek akhirnya movie itu fail.  Karena itu jika saya nonton movie saya akan pisahkan movie tersebut dari belenggu adaptasinya dalam hal plot.  Layaknya saat menonton Amazing Spiderman, saya pisahkan antara yang ini dengan Trilogi Spiderman, agar saya tidak terbelenggu oleh karakter Spiderman sebelumnya, tapi tetap memasang standar bahwa Spiderman punya sifat yang seenaknya dan suka mengejek musuhnya.
  4. Di akhir cerita Stark meledakkan semua Iron Suit-nya dan menjadikannya kembang Api.  Saya agak kecewa, karena begitu banyak Iron Suit yang saya lihat di trailer, saya kira Stark membentuk army, ternyata semuanya adalah gerakan komputer semata, bahkan Pepper tidak diberikan.  Lebih-lebih lagi bahkan sahabat Stark si Iron Patriot tidak diberikan.  Saya rasa Stark memilih melakukan itu dikarenakan dia sudah benar-benar ingin berhenti jadi Iron Man dan di akhir dia melakukan operasi untuk melepaskan lingkaran yang ada di dadanya.  Ada orang kecewa kenapa Stark tidak mau melakukan itu sejak awal. Di mataku, kenapa dia tidak lakukan itu karena dia masih ingin jadi Iron Man, sementara di situ dia sudah tidak mau jadi Iron Man dan akhirnya melepas lingkaran tersebut.  Aku tidak tahu sebutannya apa :v
Fuuh, panjang juga. Tapi, sekarang saatnya untuk final Verdict.  Iron Man 3 tidak begitu memorable, tidak begitu berkesan, tapi ini adalah movie yang menurut saya bagus.  Bisa dinikmati asal, buatlah gap alias jarak antara movie dan di komik. Nikmatilah movie sebagai movie-nya tidak disangkut pautkan dengan di komik, maka Iron Man 3 still enjoyable.

Saatnya untuk Final Verdict, Iron Man 3 saya berikan 7/10.

Terima kasih sudah membaca pendapat ini, saya bukanlah reviewer profesional saya hanya menjelaskan yang saya rasakan sepanjang movie berlangsung dan bagaimana saya menikmatinya.  Sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu yang lain lagi.


1 komentar: