Dulu Anita Cemerlang adalah salah satu majalah yang terkenal sebagai majalah cerpen Indonesia. Begitu banyak penulis. Namun, secara mengejutkan Anita Cemerlang menghilang. Begitu lama orang mendambakan sebuah majalah yang seperti Anita Cemerlang. Dan tahun 2009 doa itu terkabulkan dengan kemunculan Story Teenlit Magazine.
Story punya style dimana covernya selalu cewek yang difoto close up dan menampilkan Judul Cerita Utama, dan beberapa judul lain, juga wawancara dengan sang penulis terkenal seperti Zara Zettira di covernya. Hal tersebut wajar karena untuk menarik minat pembaca.
Pertama kali saya tahu Story juga dari iklan yang ditayangkan di Indosiar. Saya langsung begitu bahagia. Saya selalu berharap adanya majalah yang bisa menampilkan cerpen-cerpen yang bisa membuatku belajar dari para penulis lain. Lebih dari itu, Story juga membuka kesempatan bagi siapa saja untuk masuk ke dalamnya.
Story sendiri terdiri dari beberapa Cerpen, Novelet, Cerbung, Sains fiksi, Horor, Fantasi, Fiksi Mini, Puisi, Liputan sekolah, komik, wawancara dengan penulis dan ilustrator, banyak sekali fitur yang ada. Bahkan Story pun yang bisa membuat artis menulis cerpen. Sudah banyak artis, penyanyi, dan bintang iklan mengisi story dengan cerpennya.
Story sendiri punya ketentuan bahwa semua cerita yang masuk ke majalah tersebut haruslah teenlit. Bahkan sudah ditegaskan di cover bahwa Story adalah Teenlit Magazine. Namun, Story mengajarkan bahwa Teenlit not just about romance. No! Teenlit penuh variasi. Dari genre, konflik, persahabatan, kekeluargaan. Banyak sekali, bahkan teror dan misteri. So, jangan persempit pikiranmu soal teenlit. Oke :3
Story pun tidak cuma menggaet penulis. Story juga terbuka untuk para ilustrator. Mereka menerima ilustrasi-ilustrasi selain menerima karya sastra. Bahkan di grup story, mereka adakan hari khusus dimana ilustrator menunjukkan karyanya. That's so great.
Ditambah lagi ada bagian cerita dari negeri seberang yang diperuntukkan oleh orang-orang yang suka menulis cerita dalam Bahasa Inggris. Lebih dari itu, bahkan menyediakan untuk orang yang suka menerjemahkan untuk menerjemah cerpen tersebut dan tampil di dua edisi berikutnya. That's so awesome.
Komik pun juga bisa diisi siapa saja. Yang mencoba untuk memberikan komik pendek. Awalnya memang story punya langganan komikus untuk membuat komik untuk mereka. Tapi, sekarang sudah begitu variatif komikus yang mengisi lembar akhir story.
Story pun tetap tidak ketinggalan. Walau majalah ini penuh cerpen, beberapa bagian diselipkan untuk mode, juga beberapa tips-tips untuk perawatan kulit. Macam-macam, juga ada isi tentang curhat-curhat penulis tentang masalah kesulitan mereka semasa menulis, begitu banyak fitur dalam satu majalah ini.
Edisi pertama Story, tidak punya N-Label. Label yang biasanya ditaruh di bagian samping buku yang membuat kita tahu walau hanya melihatnya saat tersusun di lemari. Namun, edisi-edisi berikutnya sudah punay N-Label. Itu keputusan yang amat benar.
Mengingat betapa banyaknya isi dari Story ini, rasanya 18 ribu itu adalah harga yang amat terjangkau. Bahkan tergolong murah. Saya mengoleksi dari edisi pertama sampai edisi sekarang. Terhitung 43 edisi. Yah, walau saya sempat ketinggalan dua edisi, namun saya akan pesan lagi nanti. Hehe.
Sekarang beberapa yang saya agak keluhkan di Majalah kesayangan saya ini. Well, walau majalah ini adalah majalah nasional yang sudah punya fanbase yang begitu besar. Story juga punya beberapa hal yang mungkin perlu ditanggulangi.
Kadang di majalah ini terdapat Typo di cerpen, di judulnya, bahkan di nama sang penulis. Saya pernah dituliskan tinggal di Banjarmasin sementara saya tinggalnya di Balikpapan. Typo is okay, saya pernah dengar bahwa Story bisa menerima lebih dari 10 ribu naskah perminggunya. Whaw, itu sangat banyak dan... itulah sebabnya jika ingin mengirim karya ke Story, bersabarlah. No, jangan bersabar. Nulis lagi karyamu yang lain dan kirim lagi. Kalau bisa jangan cuma Story kirim banyak-banyak ke semua majalah yang ada. :v
Karena beitu banyaknya naskah yang masuk ke Story, mari kita maklumi betapa lamanya konfirmasi yang akan diberikan story untuk naskah yang diterima. Dalam satu edisi ada sekitar 20 karya yang diterbitkan di Story, sementara naskah begitu banyak. Rata-rata konfirmasi naskah akan diberikan sekitar 12-15 bulan. Whaw, lama sekali. Ya, jadi jangan pernah berharap mendapat waktu terbit cepat di majalah ini jika tidak direkues langsung dari majalah tersebut atau membaca even yang akan terjadi kedepannya dan membuat cerpen yang berhubungan dengan event tersebut. Contoh, jika nanti ada event Lebaran, maka tiga bulan sebelum hari itu. Kirimlah cerpen terbaik ke Story. Maka ada kemungkinan lebih cepat untuk terbit.
Selain itu, saya berharap setiap ilustrator yang muncul di Story ditulis kreditnya. Karena, beberapa tanda tangan yang ada di ilustrasi tidak terbaca. Membuat saya bingung siapa ilustratornya. Jadi saya harap ada credit yang menunjukkan nama Ilustrator.
Story pun beberapa kali kecolongan dengan cerpen plagiat dan cerpen yang pernah terbit di majalah lain. Mengingat Story cukup ketat pengawasannya. Jadi setiap cerpen yang ada di Story haruslah cerpen yang tidak pernah dipublikasikan di mana pun. Baik secara cetak maupun online. Tidak boleh pernah masuk di Blog, tidak boleh pernah diterbitkan di majalah lain. No! Namun, para pembaca Story tidaklah buta. Setiap menemukan hal seperti ini, pasti Story dapat pemberitahuan dari pembacanya lewat inbox.
Untuk Feedback. Story punya Inbox dan komen cerpen. Di mana para pembaca memberikan masukan, saran dan unek-unek lain. Juga komen terhadap cerpen di edisi sebelumnya dan tentunya mendapatkan hadiah.
Sang Chief Editor adalah Reni Erina. Seorang penulis yang cerpennya sudah dimana-mana. Walau saya jujur saja, kalau saya baru tahu nama beliau karena dia adalah Chief editor di majalah ini. Beliau adalah seorang editor yang terkenal ramah. Dia bagaikan sahabat, senior, dan juga sabar menghadapi para pembacanya dan juga orang-orang yang bertanya padanya soal tulis menulis. Saya baru saja mereview novelnya yang berjudul Maurin.
Sebagai seorang Chief Editor yang menentukan mana cerpen yang terbaik untuk masuk ke majalah yang diasuhnya. Reni Erina memang seorang yang tepat. Dia seorang yang punya sense of teenlit yang tinggi dan tahu yang manakah yang teenlit dan mana yang tidak.
Saya sempat mengeluh tentang perubahan style dari cover story. Bahkan tampak seperti Majalah lain. Biasanya seperti ini.
Menjadi...
Syukurnya Story kembali ke gaya aslinya di edisi terbaru di edisi 43. Lebih kerennya di sana ada cerpenku... :3
Well, that Story Teenlit Magazine for you. Jika kalian tertarik dan berharap ada terus bacaan baru tiap bulan. Story bisa jadi pilihan. Selalu ada konten yang baru. Bisa menggambar? Kirim karyamu! bisa nulis? kirim karyamu! Bisa Berpuisi? Kirim karyamu.
I hope you enjoy.
Sampai ketemu saat saya memikirkan sesuatu yang lain lagi.
Sorry, no Final Verdict for this one. I just want to tell you what is Story Magazine about.