Kali ini, bukan saya yang bakal review anime. Tapi tamu kita Kagetsuki Arai. Mari kita simak apa yang dia pikirkan tentang Sekirei!
Opening Review
Ini bukan pertama kalinya saya menulis review anime, tapi membuat review
anime untuk dipajang di blog benar-benar pengalaman baru. Berhubung saya
bukanlah pemelihara blog yang baik dan benar, saya harus berterimakasih pada
bang Zen Horaktti karena mau mengepost ini di blognya.
Jadi dalam pertemuan terakhir AO-SSS, sebuah komunitas Anime Otaku yang
saya dirikan, saya mendapatkan banyak sekali anime dari seorang teman. Salah
satunya adalah Sekirei sebanyak dua belas episode dengan Second Season ‘Sekirei
: Pure engagement’ sebanyak 13 episode dan dua bonus episode yang lebih fokus
ke hubungan antar karakter.
Anime yang dibuat oleh Seven Arcs ini adalah adaptasi berjudul sama
dengan total 2 Season + 2 episode dan mampu saya habiskan dalam dua hari.
What Is Sekirei About?
Sekirei bercerita tentang seorang
cowok-gagal-dua-kali-ujian-masuk-kuliah bernama Minato Sahashi. Sebagai orang
yang suram karena baru saja gagal untuk kedua kalinya, ia berjalan dengan suram
di penjuru kota dan mengeluh…
Sampai kemudian seorang gadis berdada besar jatuh dari langit dan
menimpanya dengan keras, uhum…Pantat jatuh di muka Minato…uhum…Cara yang unik
untuk bertemu seorang cewek.
Plot semacam ini sudah sering dipakai di dalam anime yang saya tonton.
Seorang cewek –Biasanya cenderung fantasiah- bertemu seorang cowok normal dan
membawa hidup cowok normal ini kedalam masalah penuh fantasi dan sihir.
Namun nyatanya, Sekirei bukan hanya bercerita tentang itu.
Di dalam anime ini, ada dua istilah penting. ‘Sekirei’ adalah Alien-mirip-manusia
dengan kekuatan sihir bervariasi. Jumlah mereka tepat 108 orang dengan dominasi
perempuan. Saat cerita berlangsung, sedang terjadi Battle Royale atau
pertarungan saling membunuh satu sama lain. Untuk apa? Sayangnya sampai season
2 berakhir, saya tidak menemukan penyebabnya.
Istilah kedua adalah Ashikabi, seorang yang secara genetic mampu membawa
Sekirei ke potensi tertinggi dengan…uhum…ciuman. Proses ini dinamakan ‘Memberi
Sayap’ (Proses terjemah bebas dari : Winged). Setelah Ashikabi mencium seorang
Sekirei, maka keduanya memiliki hubungan tak terpisahkan dimana kehadiran
Ashikabi mampu memperkuat Sekirei.
Jadi kembali ke pertanyaan awal, Tentang apa Sekirei ini?
Dalam satu kalimat, tentang Minato mengumpulkan Sekirei dan membantu
siapa saja yang membutuhkan.
Minato Sahashi, Meski
kelihatannya tidak berguna, ia adalah penyebab segala cerita berjalan. Setelah
bertemu Sekirei pertamanya, Musubi, dan memberikannya sayap, Minato membuka
potensi baru yaitu membuat sebuah harem. Sampai Season 2 Minato sudah berhasil
mengumpulkan 5 Sekirei cewek dan 1 Sekirei dengan kelamin tidak jelas. Yang
saya suka dari Minato adalah bagaimana dia berkembang dari seorang cowok
sengsara tak berguna menjadi determinator yang akan melakukan apa saja demi
Sekireinya. Saying sekali sampai akhir Season 2 ia masih saja tak berguna.
Musubi, dengan nomor
seri 88 dan memperkenalkan diri sebagai ‘Fist-Type Sekirei’ adalah Sekirei
pertama Minato. Merupakan Natural Airhead dan Fighting Maniac. Sayangnya, ia
bukan Sekirei biasa.
Kusano, dengan nomor
seri 108 adalah Sekirei kedua Minato. Tampaknya bertemu Musubi membuat Minato
selalu menemukan gadis untuk ditambahkan dalam Haremnya. Gadis loli ini adalah
salah satu penyebab kenapa saya bisa bertahan nonton anime dengan banyak
payudara-kelewat-besar ini.
Miya Asama adalah induk
samang Minato dan haremnya. Ia memiliki kemampuan memunculkan topeng
menyeramkan dan aura suram entah darimana yang mampu membuat SIAPAPUN menurut
padanya.
Plot overview.
Di episode pertama kita akan disuguhi sebuah adegan pembantaian oleh
beberapa gadis berdada besar pada sekelompok tentara. Nantinya flashback inilah
yang akan jadi kunci penting dalam plot Sekirei.
Sekirei memiliki banyak sekali kejutan sepanjang cerita, semuanya disiapkan
dengan hint-hint yang rapi dan sedikit tersembunyi. Flashback di awal beberapa
episode adalah petunjuk terbesar tentang apa dibalik Sekirei dan battle Royale
mereka.
Hubungan antara Ashikabi dan Sekirei juga ditata dengan rapi. Bahkan Ashikabi yang memiliki Sekirei lebih dari satu seperti Minato memiliki dinamika hubungan mereka sendiri. Plot terpenting dalam Sekirei adalah bagaimana Minato mendapatkan Sekirei dan bagaimana ia bertekad menentang penyelenggara Battle Royale tersebut.
Ada juga secondary plot dalam Sekirei. Yang pertama adalah tentang
Ashikabi misterius yang memberikan sayap secara paksa pada Sekirei dan yang
kedua adalah perburuang ‘Demon Ashikabi’ untuk mencari ‘Gadis Hijau’. Yang
harus saya beri pujian adalah bagaimana creator membuat dua plot secondary ini
sama pentingnya dengan plot utama.
Apalagi saat kta menyadari bahwa tiga plot ini ternyata berhubungan.
Meski Sekirei menang di plot, Saya tidak akan mengatakan hal yang sama untuk artnya. Mungkin wajar untuk anime tahun 2008 memiliki art sepert ini. Namun yang paling menganggu adalah bagaimana Anime ini menggambarkan payudara semua perempuan secara tidak proporsional dan bergoyang aneh seakan mereka punya hidup sendiri.
Itu adalah hal teraneh yang saya bisa lihat dalam anime.
Bukan hanya itu, penggambaran Kusano yang seharusnya tidak lebih dari
sepuluh tahun juga kelewat detail seakan ingin member penekanan bahwa dia
adalah perempuan dengan lekuk tubuh yang tidak seharusnya anak sepuluh tahun
miliki.
Why you should/shouldnt watch.
(+) Adegan battle yang keren
(+) dinamika karakter dan hubungan antara Ashikabi-Sekirei yang apik
(+) Narasi yang unik, komedi yang oke dan cerita yang tidak membuat
bingung
(-) fanservice overload
7/10
Terima kasih sudah mau membaca review ini.
Sampai jumpa untuk next Guest review selanjutnya...
Terima kasih sudah mau membaca review ini.
Sampai jumpa untuk next Guest review selanjutnya...