Minggu, 02 Juni 2013

What Zen Thinks about I am a Hero (Manga)?

Well, selama ini banyak kisah-kisah tentang Zombie Apocalypse. Tipikalnya adalah seseorang yang selamat berusaha untuk lari dan Blast Zombie Brain!  Namun, untuk manga yang satu ini, saya punya penilaian khusus...


Ditulis oleh Kengohanazawa
Diterbitkan oleh Shogakukan

I am a Hero! Siapa yang menduga judul itu adalah sebuah judul kisah zombie?  Pertama kali saya mendengarnya, saya kira ini manga komedi.  Namun, setelah saya baca... I speechless!

Kisah awalanya cuma menceritakan tentang kehidupan sang karakter utama Hideo, seorang mangaka yang mengalami delusi.  Dia beberapa kali berbicara sendiri lalu bertindak hal yang aneh-aneh.  Dia berhubungan dengan baik bersama pacarnya, mereka mesra dan tampak bahagia.  Kemudian sebuah impact besar terjadi di akhir volume satu.  yaitu ini...


BAM! Setelah kejadian itu.  Aku sama sekali nyaris tidak mau berhenti mengklik Mangascan untuk melihat lembar demi lembar selanjutnya. Apa yang terjadi apa lagi? Apa lagi?  Di adegan itu terjadi sebuah adegan yang paling emosional di mana Hideo harus merelakan kekasihnya.  Namun, yang bikin saya makin sedih adalah walau kekasihnya itu sudah jadi Zombie dia masih berusaha menolong Hideo!

Selanjutnya kalian tentu sudah menduga.  Jepang mulai terinfeksi dan Zombie di mana-mana.  Orang-orang lambat menyadarinya dan tentu saja tidak mengantisipasi sama sekali apa yang terjadi.  Bahkan banyak orang-orang yang tidak sadar telah digigit oleh Zomfagz.  Zombie pun tidak cuma seperti wanita atau pria.  bahkan anak-anak dan bayi pun diperlihatakan secara nyata Zombie di sini.


Kisah tidak cuma fokus pada Hideo,  para survivor lain pun diceritakan terutama saat ada chatting Nameless Hero, bahkan ada perkumpulan lain yang juga berusaha menyelamatkan diri dari kepungan zombie-zombie ini.  Manga ini benar-benar menunjukkan gaya gambar yang detail dan realistis.  Apa lagi gambar-gambar keadaan zombie-nya yang bervariasi bahkan terkesan amat disturbing.  Tapi, walau begitu Zombie-zombie itu masih melakukan kebiasaan mereka sebelum mati.  Seperti seorang atletik lari, dia masih suka berlari walau jadi zombie.


Semua pembaca manga ini, mengakui betapa detail gambar di sini.  So, my advice is don't eat while you read this manga.  You will feel sick... Panelisasi dalam komik ini begitu brilian hingga benar-benar membuat pembaca kagum dengan susunan panelnya.

Karakterisasi? Hideo di sini amat manusiawi.  Dia mengalami mental dilusi, berkali-kali dia mengalami ilusi tentunya, juga emosional, rasa simpatik dan tindakan-tindakan yang dilakukan di dalam manga ini terkesan realistis dan dapat diterima akal sehat.  Apa lagi orang-orang frustasi yang sudah tidak peduli sama harga diri mereka lagi.  Dimana orang-orang bersikap egois, tapi juga berusaha saling peduli.  Namun, karakter yang paling saya sukai di manga ini adalah Hiromi, dia adalah seorang gadis SMA yang bersikap polos namun punya pengetahuan psikologis yang menarik.

Kini beberapa hal yang mengganggu dalam manga ini adalah perpindahan karakter yang tiba-tiba dan membuat pembaca kadang bertanya-tanya, siapa mereka? Mana Hideo? Apa yang terjadi padanya? Cerita stereotipikal zombie surviving.  Jangan lupa siap-siapkan tidak cuma dengan gambar disturbing, dialog-dialog di manga ini bergenre dewasa dan berbicara kotor adalah hal yang sering terjadi.

Walau plot terkesan standar, tapi adegan-adegan yang terjadi di manga ini bertensi tinggi dan menegangkan.  Karena itu, saya rekomendasi bagi siapa saja pecinta manga horor terutama zombie survival untuk membacanya.

Sudah saatnya untuk Final Verdict, I am a Hero saya berikan nilai 9.5/10 there's no doubt this is a masterpiece.  Bahkan memenangkan beberapa award!  Sayangnya, manga ini tidak dirilis di Indonesia dan hanya bisa dibaca oleh kita di mangascan.

Kalian bisa membacanya di sini. Jika saja nanti manga ini muncul di Indonesia, saya ga akan ragu membelinya.  Sayangnya, manga ini mashi ongoing alias belum selesai.  Kita berdoa sang mangaka bisa menyelesaikannya.

Terima kasih sudah membaca review saya, sampai jumpa hingga saya memikirkan sesuatu hal yang lain lagi.




7 komentar:

  1. saya pernah baca manga ini sambil makan roti isi daging~ #bangga

    entah bakalan rilis di Indonesia apa enggak nih ... beberapa zombie-nya gore banget. bisa2 disensor pas dah nyampe sini, jadi kurang asyik :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena loe emang suka Gore! :v

      Well, pasti banyak sensor... Tapi saya tetap beli. At least walau di sensor di sana. Tetap bisa baca yang tidak di sensor di mangafox... Setidaknya kita beli buat mendukung sang mangaka.

      Hapus
    2. eh tapi ak pernah lihat komik Resident Evil di Gramed. art-nya gore, tapi enggak banyak sensor seingat ak ..

      semoga yg ini enggak banyak sensor deh, klo jadi dimasukin ke sini :3

      Hapus
    3. Komiknya udah terbit kok, tanggal 26 Juni kemaren.

      Hapus
  2. Hai hai :3

    aku termasuk orang yang suka manga berbau bunuh"an kek mirai nikki misalnya fufufu~
    ini keknya keren tapi aku belum pernah baca manga zombie xD kalo nonton pilemnya mah suka :3 keknya nanti coba-coba baca deh :)
    keren reviewnya ^^/

    -chantia

    BalasHapus
  3. Komik ini memang keren...skarang baru nyampe vol 4,,masih lama nih kluarnya

    BalasHapus